Kamis, 28 Juni 2018 - Renungan Malam

MINGGU IV SES. PENTAKDSTA
KAMIS, 28 JUNI 2018
RENUNGAN MALAM
GB.277 : 1-Berdoa

Aksi tandatangan dan carat-coret seragam sekolah, lalu konvoi motor di jalanan setelah seiesai ujiian akhir sekolah, seringkali menjadi cara suswa mengekspresikan emosinya yang merasa senang atas peristiwa yang ietah dilaluinya. Cara ini terlihat menyenangkan tetapi sesungguhnya bukan merupakan cara yang tepat karena sama sekali tidak rnendatangkan manfaat. Sebaliknya, justru mendatangkan darnpak yang negatif seperti kecelakaan saat konvoi kendaraan bermotor.

Paulus tengah dliperhadapkan dengan pilihan ketika ia berada di Atena. Pauius merasa terganggu dan sedih melihat penyem bahan berhala dan kesesatan yang sedang terjadi di Atena. Paulus bisa saja mengekspresikan kesedihannya dengan marah, lalu mengecam berhala yang ada pada saal itu juga. Tetapi Paulus dengan bijak memilih untuk mengendaiikan emosinya dan berusaha memberitahukan kesesatan mereka dengan Cara yang meielahkan sebab Paulus harus berjalan dari satu tempat ke tempat lain, keluar masuk rumah ibadat untuk memperkenalkan Yesus dan ajarannya (ay.17-18). Cara Paulus memang rnelelahkan, membutuhkan banyak waktu cian tenaga tetapi justru merupakan cara yang tepat, arnpuh dan aman untuk menarik perhatian orang-orang asing di Atena yang suka terhaciap segaia sesuatu yang baru.

Mereka melihat pengajaran Paulus tentang Yesus sebagai pengetahuan baru yang harus mereka ketahui (ay.19-21). Mengontrol ernosi bukan pilihan yang mudah. Emosi seringkali membuat seseorang Iepas kendali dan mengekspresikannya dengan Cara yang tak terkendali. Ekspresi emosi seperti dernikian dapat memberikan dampak negatif bahkan menclatangkan masalah. Setiap manusia punya emosi dalarn dirinya yang terkadang datangnya tak terkendaii. Meskipun datangnya tidak dapat dikendalikan, tetapi sebagai pemmknyakita harus rnampu mengambii pilihan bijak untuk mengekpresikannya.

GB 277 : 2
Doa : (Ya Tuhan, ajarlah kami untuk mampu mengekspresikan emosi secara bijak dan berbudi) 🙏