Selasa, 17 Juli 2018 - Renungan Pagi
LEBIH BAIK MEMBISU
"Sesungguhnya aku ini terlalu hina; jawab apakah yang dapat kuberikan kepadaMu? (ay.37)
MINGGU VII SES.PENTAKOSTA
SELASA, 17 JULl 2018
RENUNGAN PAGI
KJ.352 : 1,2-Berdoa
Penderitaan Ayub mendorong teman-teman akrabnya rnenasihati Ayub. Intinya mereka menekankan bahwa Allah itu maha suci, maha kuasa, maha adil dan maha tahu; Allah akan mengganjar doaa yang tersembunyi dengan hukuman penderitaan. Namun Ayub merasa tidak berbuat salah yang patut menerima penderitaan yang dialarninya. Akhirnya Allah turun tangan menjawab Ayub yang suka membantah nasihat teman-temannya.
Allah menjawab Ayub dengan penanyaan pertanyaan yang bersifat menyelidik "Apakah engkau, di rnanakah engkau" dst. Ayub tidak sanggup menjawabnya, ia merasa pengetahuannya terlalu kecil di hadapan Allah pencipta. Sebab itu ia berkata "Jawab apakah yang dapat kuberikan kepada-Mu?" (ayat 37). Ayub hanya bisa tutup mulut alias bungkam terhadap pertanyaan Allah. Ayub memang dapat berbicara mengenai Allah lebih luas dan pengetahuan teman-temannya, tetapi pengetahuannya tentang Allah Pencipta dan kehendak-Nya sangat kecil sekali. la tidak dapat membantah ucapan Allah yang rnaha kuasa. Pengalaman Ayub kala itu menjadi suatu cermin bagi kita untuk berintrospeksi mengenai keberadaan kita di hadapan Allah.
Janganlah suka membantah nasihat teman, bila pengertan kita sendiri sangat sempit tentang alasan Allah bertindak atau rnembiarkan kita dalam penderitaan seperti Ayub. Jangan suka bersungut atau berdalih. Walaupun kita tidak bersalah yang patut menerima penderitaan seperti Ayub itu, tentu ada alasan atau maksud lain Allah terhadap kita. Membantah atau bersungut ltu sama saja dengan mencemooh bahwa Allah tidak adil, padahal la rnempunyai maksud tertentu terhadap iman dan pengharapan rnasa depan kita.
KJ. 352 : 3,4
Doa : (Tuhan, ajarlah aku mengerti maksud penderitaanku) 🙏