Minggu, 5 Agustus 2018 - Renungan Malam
HUKUMAN SEBAGAI PEMBALASANKAH?
"Kata Kain kepada Tuhan : Hukumanku itu Iebih besar daripada yang dapat kutanggung" (ay.13)
HARI MlNGGU X SES. PENTAKOSTA
MlNGGU, 5 AGUSTUS 2018
RENUNGAN MALAM
KJ.369 : 1,2 -Berdoa
Sudah jelas Kain membunuh Habel. Sudah patut akibatnya besar dan mengerikan. Bahwa Kain sadar perbuatannya yang jahat akan dibalas pula seimbang. ini pikiran seorang pembunuh. Mungkinkah hukuman itu akan setimpal atau iebih hebat dan dahsyat. Mungkin pikiran Kain bahwa hidup bagi dia sudah lenyap dan semu. Realitas dan kepekaan terhadap Allah dan sesama manusia, bahkan hilang kepekaan terhadap yang benar dan kudus. Membunuh berarti menghilangkan nyawa orang. Kita dapat bayangkan betapa namanya tercoreng dalam lembaran sejarah keluarga lebih-Iebih menyakitkan lagi bahwa Kain akan dikucilkan dan dibuang dan semakin jauh terhilang. Kain akan dicatat sebagai pembunuh sadis dan ulung pada masanya dan siapa yang mau bergaul dengan oranng seperti ini? Memang Kain sendiri sadar sesadarnya bahwa kelak ia akan diusir dan pergi jauh-jauh dan bahwa dia akan kehilangan semua hak-haknya dalam keluarga besarAdam-Hawa. Dan bahwa Kain bersedia dibunuh sebagai pembalasannya.
Kesusahan, dukacita cenderung menganggapnya sudah begitu dalam kehidupan di dunia ini. Hidup siapakah yang akan Iuput dari murka Tuhan yang akan dicurahkan atas orang-orang jahat. Pasti Kain akan mati dibunuh. Demikian perkiraan orang jika pada saat-nya orang-orang seperti Kain harus mati dibunuh sebagai pembalasan. Dan hukuman yang diterimanya juga sebagai pembalasan. Namun sering kita tidak memandang lebih jauh.
Pandangan Kain terbatas hanya pada rasa penanggungan itu. Padahal menurut kisah ini ketika kita memandang Iebih jauh Iagi, maka di sana berdiri Tuhan Allah. Bahwa dibalik penanggungan Kain berdiri Tuhan penguasa Iangit dan bumi.
Kita harus berseru dengan rasa penuh pengakuan dosa mohon Tuhan mengampuni kita. Dan memang hal ini telah terjadi dengan Kain. Tuhan memberi tanda. Tanda anugerah bahwa Kain tidak mungkin dibunuh, tetapi diselamatkan. Keselamatan datang dengan cuma-cuma. Tuhan tawarkan kasih penuh anugerah, maka Kain selamat.
KJ.369 : 3,4
Doa : (Ya Tuhan ampuni kami yang telah membunuh sesama kami dengan akal dan pikiran. Kami berserah kepada-Mu dalam kasih karunia-Mu) 🙏