Kamis, 9 Agustus 2018 - Renungan Malam
MUNCULNYA KESULITAN HIDUP
Melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi. (ay.7)
MINGGU X SES.PENTAKOSTA
KAMIS, 9 AGUSTUS 2018
RENUNGAN MALAM
KJ.417 : 1,2-Berdoa
Pertanyaan-pertanyaan yang bisa muncul ialah siapa sebetulnya yang membuat kesulitan. Apa manusia sendiri, atau Tuhan Allah yang membuat? Pertanyaan yang sering mengganggu iman orang percaya. Dan orang bisa katakan manusialah yang membuat kesulitan. Tetapi orang bisa bilang Tuhan yang membuat kesulitan-kesulitan. Bagian perikop di atas ini adalah sebuah himbauan Ayub kepada Allah di sorga. Menurut Ayub ada orang bodoh yang dibungkus oleh sakit hati dan ada orang bebal yang dimatikan oleh iri hati. Tidak begitu jelas siapa orang bodoh itu dan siapa orang-orang bebal itu. Dan kita sudah kenal siapa Ayub, siapa Elifas. Keduanya merupakan alat kesaksian dalam kitab ini. Elifas bisa saja menegur Ayub dan sebaliknya.
Kesulitan-kesulitan bisa datang dalam hidup manusia. Ayub sudah banyak menderita dan pada suatu saat akan mengutuki diri sendiri (pasal 3). Karena sebagai manusia biasa menimbulkan banyak kesulitan bukan saja dihadapan sesamanya terutama dihadapan Tuhan Allah di sorga. Bila kesulitan hanya muncul dari kesulitan. Bila kebaikan muncul dari kebaikan dan kejahatan muncul dari kejahatan siapa yang nanti akan bertanggungjawab? Kita butuh Allah yang memimpin dan menentukan bahkan memilih berdasarkan keadilan Allah sendiri. Tuhan Allah akan menuntun kita datang kepada-Nya bahkan mungkin melalui kesulitan-kesulitan yang kita hadapi.
KJ.417 : 3,5
Doa : (Ya Tuhan berikanlah terang-Mu memimpin dan menyinari langkah-langkah hidup kami, baik dalam suka maupun dalam suka) 🙏