Jumat, 10 Agustus 2018 - Renungan Pagi
AWAS PEREMPUAN BERKARAKTER CERDIK
Kata Izebel, isterinya : Bukankah engkau sekarang yang memegang kuasa atas Israel? .... (ay.7)
MINGGU X SES.PENTAKOSTA
JUMAT, 10 AGUSTUS 2018
RENUNGAN PAGI
KJ.439 : 1,2-Berdoa
Memang tidak perlu takut kepada perempuan-perempuan yang berkarakter cerdik. Bukankah itu pula yang dicari-cari dan diidam-idamkan manusia. Kecerdikan ratu Izebel harus dilihat dari kelicikannya membangunkan Ahab dari rasa lesu. Bukankah Izebel yang memaksa Ahab pada akhirnya membunuh Nabot? Kecerdikan bukan dalam hal yang baik tetapi kecerdikan dalam hal jahat bahkan membunuh. Raja sangat ingin akan kebun Nabot. Nabot tidak mau menjual kebun anggur itu.
ltulah sebabnya raja Ahab menjadi gusar dan kesal hati bahkan tidak mau makan. Dan siapakah perempuan tega melihat laki-laki atau suami dalam keadan seperti itu. Tentu perempuan akan berusaha sedemikian rupa untuk menolong suaminya yang lesu dan kesal hati. Pada satu sisi mungkin benar bahwa sebagai istri dapat menyenangkan suami dengan cara apapun. Tapi bagaimana dengan cara Izebel menolong Ahab apakah ini yang disebut kasih yang sedang menolong kesusahan suami? Bunga-bunga biarlah hatimu gembira. Nyanyian gembira yang melatarbelakangi kisah sedih karena Ahab dapat memperalat kembali.
Kita dapat membayangkan kegembiraan seorang laki-laki akibat tipu muslihat seorang perempuan yang cerdik, memang tidak semua perempuan cerdik dalam arti ini. Tetapi mari belajar dari sekian banyak kisah yang terjadi di dunia ini akibat kecantikan,akibat kepintaran perempuan-perempuan malam,laki-Iaki bertekuk lutut dan mati Iemas di depan mereka. Hidup yang benar harus bersumber pada hati yang benar dan indah. Mari hidup berpatokan pada perilaku yang mencerminkan kebenaran, keadilan dan kebaikan.
KJ.439 : 3,4
Doa : (Ya Tuhan ajarlah kami menjadi orang yang hidup bijak, tertib disaat menghadapi kesulitan hidup) 🙏