GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Selasa, 28 Agustus 2018 - Renungan Malam
SELAMAT, AKHIRNYA KITA SELAMAT

Dan karena takut, bahwa akan terkandas di salah satu batu karang, mereka membuang empat sauh di buritan,... (ay.29)

Kisah Para Rasul 27 : 27-44
MINGGU XIII SES. PENTAKOSTA
SELASA, 28 AGUSTUS 2018
RENUNGAN MALAM
GB.86 : 1,2-Berdoa


Membuang empat sauh (jangkar) ke dasar laut bertujuan agar kapal tetap di tempat dan tidak hanyut dibawa gelombang dahsyat akibat angin yang sangat kencang. Dan itu terjadi di malam keempat belas. Betapa lama dan panjang gumul mereka di tengah lautan. Walaupun membuang sauh di buritan (di belakang kapal) adalah hal yang tidak lazim, karena sauh seringkali dibuang di haluan kapal yaitu bagian depan. Tetapi mereka menggantungkan pengharapan mereka pada empat sauh tersebut,  sebagai sauh pengharapan yang tarik-menarik melawan kekuatan gelombang yang menghantam kapal itu.

Bukan hanya mengalami ketakutan, tetapi selama empat beIas hari mereka juga tidak makan dan menahan lapar (ay. 33) itu dampak dari kecemasan yang luar biasa, Paulus menasihati mereka untuk makan karena hal itu perlu untuk keselamatan mereka juga dan Paulus menyakinkan mereka Paulus menyakinkan mereka bahwa "Tidak seorang pun di antara kamu akan kehilangan sehelai pun dari rambut di kepaia" (ay. 34). Selain itu Paulus juga berdoa bersukur serta memohon berkat Tuhan dan mereka pun dikuatkan (ay. 35-36).

Walau kenyataan tak sesuai harapan, perhitungan meleset tetapi pertolongan-Nya tetap pada waktunya. Kapal kandas, haluan terpancang dan buritan hancur diterpa gelom bang namun mereka sernua (yang berjurnlah dua ratus tujuh puluh enam jiwa) selamat naik ke darat ( ay. 38-40). Kala badai hidup melanda, memang sering kepanikan jadi bagian hidup bahkan putus asa menggerogoti hati dan pikiran. Usaha dan upaya atas dasar kuat diri tak mampu mengatasi badai hidup kita, belajar dari perenungan firman hari ini buanglah sauh pengharapanmu walau itu tak Iazim dilalukan oleh banyak orang dan angkatlah hati bersyukur serta memohon kepada-Nya, kerena kekuatan akan jadi milik kita yang selalu berharap, berseru dan berserah pada kehendak, kuasa dan kasih-Nya.

GB.86 : 3,4
Doa : (Terima kasih Tuhan Yesus untuk anugerah keselamatan yang Kau berikan dalam hidup kami) 🙏

Kembali