GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 7 September 2018 - Renungan Malam
TUHAN PEMBELA KORBAN KETIDAKADILAN

Engkau berjalan maju untuk menyelamatkan umat-Mu ....... (ay.13)

Habakuk 3 : 12-14
MINGGU XIV SES. PENTAKOSTA
JUMAT, 7 SEPTEMBER 2018
RENUNGAN MALAM
GB.284 : 1-Berdoa


Sejarah masa lalu memperlihatkan bagaimana Tuhan bertindak menyelamatkan umat-Nya dari penindasan dan ketidakadilan bangsa-bangsa lain. Tuhan sendiri maju berperang; dalam kegeraman-Nya Tuhan melangkah melintasi bumi dan dalam murka-Nya menggasak bangsa-bangsa, menghancurkannya sampai kedasarnya, tidak ada yang tersisa. Tuhan maju menyelamatkan orang-orang yang diurapi-Nya. Di sini kita melihat bahwa para peiaku kejahatan dan ketidakadiian tidak berhadapan dengan korbannya, tetapi berhadapan dengan Tuhan Yang Mahakuasa, yang membela korban kejahatan dan ketidakadilan. Jika Tuhan sudah bertindak, siapakah yang dapat bertahan dan luput dari-Nya? Tidak ada. Pada akhirnya keadilan ditegakkan, para penisndas dihancurikan sampai keakar-akarnya, tidak ada yang tersisa.

Ada sebuah kisah yang viral di media sosial tentang seorang hakim yang menangis saat menjatuhkan vonis kepada seorang nenek yang mencuri singkong di areal perkebunan singkong rnilik perusahaan tertentu. si nenek mencuri singkong untuk diberi makan cucunya yang kelaparan. Saat menjatuhkan vonisnya, sarnbil menangis si hakim berkata: "Maaf nek, saya harus menjatuhkan hukuman ini karena nenek sudah bersalah". Tetapi kemudian ia membuka topinya dan memasukkan uang kedalamnya. Kemudian ia berkata kepada semua yang hadir: "Kita semua bersalah karena telah membiarkan kemiskinan ada disekitar kita dan membiarkan si nenek ini hidup miskin. Sekarang berikan tanggung jawabmu menolong nenek ini". Lalu topi sang hakim diedarkan. Semua orang memasukkan uangnya termasuk pihak yang menuntut si nenek, dengan rasa malu ikut memberikan uangnya. Dari hasil pengumpulan uang itu, rnaka si nenek dapat membayarkan denda yang ditentukan oleh pengadilan. Kisah ini menunjukkan kepada kita bahwa di tengah situasi di mana keadilan dan hukum mandul, masih ada seorang hakim yang berpihak pada keadilan. Dari kacamata iman, hakim ini adalah kehadiran Tuhan yang menyelamatkan orang lemah. Di tengah-tengah kekerasan dan ketidakadilan yang merajalela, mari kita mencontoh si hakim yang berpihak pada si nenek; berpihak pada keadilan dan kebenaran.

GB. 284 : 2
Doa : (Tuhan, kami menyediakan diri kami menjadi alat di tangan-Mu untuk menyatakan kasih dan keadilan-Mu) 🙏

Kembali