GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 12 September 2018 - Renungan Pagi
MELAMPAUI PERBEDAAN

".... terimalah satu akan yang Iain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah." (ay.7)

Roma 15 : 1-13
MINGGU XV SES. PENTAKOSTA
RABU, 12 SEPTEMBER 2018
RENUNGAN PAGI
KJ.252 : 1-Berdoa


Orang Kristen non Yahudi memahami bahwa keselamatan dan cinta Kristus cukup memberi ruang gerak yang bebas merdeka untuk meneruskan cinta dalam perjumpaan dengan yang lain (disebut mereka yang kuat; ‘yang makan‘). Sementara orang Kristen Yahudi, masih merasa bahwa warisan tradisi-tradisi agama leluhur tetaplah harus terlekat melengkapi penebusan Kristus (yang Iemah; yang tidak makan). Paulus mengangkat kecenderungan umum diantara kedua kelompok tersebut, dimana yang kuat cenderung "menghina" dan yang Iemah cenderung "menghakimi". Kehancuran sudah pasti menjadi bahaya yang mengancam hidup persekutuan bila perbedaan ini terus ditajamkan. Nasihat Paulus, "Kita yang kuat, wajib menanggung kelemahan....dst". Kata menanggung bisa berarti menahan diri, bersabar. lntinya yang kuatjustru diuji kekuatannya dalam sikap mau menerima dan memahami keterbatasan pemahaman yang Iemah, tanpa merasa lebih baik daripada yang Iemah sehingga cenderung menghina atau memandang rendah. Hal ini yang tidak mudah, karena banyak orang tidak sabar serta mau mengambil risiko menderita, serta memilih mencari kesenangan sendiri. Rasanya lebih gampang bilang : "EGP = Emang gue pikirin....".

Namun, pada titik itulah yang membedakan kita hidup dalam satu komunitas persekutuan orang percaya. Kristus membuat kita mampu melampaui perbedaan, mau menanggung risiko tidak nyaman demi memahami keterbatasan orang lain sembari tetap optimis berharap bahwa satu saat mereka pun akan sampai pada pemahaman yang benar. Hidup rukun adalah sebuah karunia (hadiah) dari Allah yang dapat diterima bila ketekunan, kesabaran, kesediaan untuk saling mendengar lebih berkuasa menggerakkan setiap wajah dan hati umat yang hidup dalam persekutuan. Maukah kita menerima karunia itu?

KJ. 252 : 4
Doa : (Ya Tuhan Maha Baik, berilah kami Roh kelembutan hati agar dapat menerima kekurangan serta kelebihan diri kami sendiri dan orang lain. Ajar kami dapat saling menopang dalam kelemahan dan kekuatan) 🙏

Kembali