Selasa, 18 September 2018 - Renungan Malam
MELUPAKAN ITU SEPERTI MENGINGKARI
" .... .. Ia akan menghukum perbuatan ketinggian hati raja Asyur dan sikapnya yang angkuh sombong." (ay.12)
MINGGU XVI SES. PENTAKOSTA
SELASA, 18 SEPTEMBER 2018
RENUNGAN MALAM
GB.209 : 1-Berdoa
Raja Asyur, Sanherib, merasa bangga. Wilayah kekuasaannya telah semakin luas hingga ke ujung barat di pantal Laut Tengah. Dengan kekuatan yang dikerahkan, Sanherib yakin dapat mengalahkan kota Yerusalem dengan mudah. Sanherib be-lajar dari pengalaman bahwa tidak ada yang dapat menghentikan dirinya. Kunci keberhasilannya ada pada kekuatan dan kebijaksanaannya sendiri. Dengan kekuatan dan kebijaksanaannya, semua bangsa tidak ada apa-apanya. Jika dia menginginkan suatu daerah, maka keinginannya akan tercapai "sepertl orang meraup telur-telur yang ditinggalkan induknya." Sanherib menjadi sombong. Dia berpiklr itu semua diraih semata oleh kekuatan dan kebijaksanaannya, sehingga memandang rendah, penuh penghinaan bangsa-bangsa taklukannya.
Kita seringkali merasa puas dengan semua yang telah kita capai. Kepuasan tersebut seharusnya disertai dengan syukur atas tindakan Tuhan kepada kita. Sayangnya, kita melupakan tindakan dan penyertaan Tuhan. Kita berpikir bahwa semua pencapaian kita adalah karena kekuatan kita; karena kepintaran dan usaha kita semata. Bagi kita yang sudah mengetahui bahwa Tuhan adalah Allah Yang Mahakuasa dan menyertai kita dengan kuasa-Nya, melupakan Tuhan yang terlihat seperti mengingkari kehadiran-Nya dalam setiap usaha kita. Nubuat nabi Yesaya untuk Sanherib memuat kemarahan Tuhan. Sanherib bukan raja yang mengirnani Tuhan. Sikapnya yang meremehkan Tuhan Allah bagi Israel telah mendatangkan kemarahan Tuhan. Bagaimana kita yang telah berimankan Tuhan, jika memiliki kelakuan seperfi Sanherib?
Beberapa waktu kemudian, pada malam sebelum Sanherib memasuki Yerusalem, Tuhan bertindak. Malaikat-Nya membunuhseratus delapan puluh lima ribu orang tentaranya. Pasukannyahancur, tercerai berai. Walaupun Sanherib selamat, dia tidak luput dari kematian yang mengenaskan, dibunuh oleh anak-anaknyasendiri (2 Raj.19:35-37).
GB.209 : 2,3
Doa : (Tuhan, bimbinglah kami, agar kami tidak mengingkari kehadiran-Mu yang penuh kasih dalam setiap usaha kami) 🙏