GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Minggu, 23 September 2018 - Renungan Malam
KERAMAHAN

Barang siapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barang siapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku (ay.40)

Matius 10 : 40-42

HARI MINGGU XVII SES. PENTAKOSTA
MINGGU, 23 SEPTEMBER 2018
RENUNGAN MALAM
GB.85 : 1,2-Berdoa


Di dalam dunia yang sangat sibuk ini, setiap orang berupaya sekuat tenaga rnerebut kesempatan pertama untuk menjadi yang utama. Moto yang dipegang ialah siapa cepat dia dapat, siapa lam bat dia tertiarap. Kepentingan diri me-rampas segala sesuatu sehingga tidak ada lagi sepotong ruangpun bagi sesama atau orang lain. Atas nama privasi, dengan segala macam cara manusia menutup diri. Membuka hati, membuka rumah atau membuka pintu bagi sesama menjadi barang Iangka yang sukar didapatkan di hari-hari ini.

Dalam kondisi seperti itu kita diingatkan: sadar atau tidak, hubungan dengan sesama memiliki nilai yang sangat dalam. Di daiam relasi dengan sesama, kita adalah representasi dan simbol kehadiran Kristus. Demikian juga sikap orang lain terhadap kita adalah representasi dan simbol kehadiran Kristus. Yesus mengajar bahwa Ia nadir di dalam kehidupan kita ketika kita menyambut orang lain dan mendemonstrasikan kerarnah-tamahan. Demikian juga ia hadir ketika orang lain melaksanakan hal yang sama terhadap kita. Setiap peiayanan yang kita buat terhadap sesama adalah pelayanan terhadap Yesus.

Barangkali kita tidak mendapat kesulitan untuk membuka pintu, membuka hati bagi keluarga dan orang-orang yang kita cintai. Tetapi membuka hati dan ramah terhadap orang asing adalah basa-basi yang tidak perlu. Kita membuka hati terhadap orang-orang yang seiman dan siap menolong, tetapi yang tidak seiman biarlah mereka mengurus diri mereka sendiri. Tetapi dimanakah kelebihannya kalau kita melayani orang yang kita cintai. Pelayanan yang benar ialah ketika kita tidak memikirkan akan mendapatkan apa-apa dari orang yang kita layani. Oleh sebab itu marilah kita melayani tanpa pamrih karena Yesus datang kepada kita di dalam wajah orang asing yang kita layani.

GB.85 : 3,4
Doa : (Bukalah hati, dan mata kami, untuk bisa melihat wajah Yesus di dalam diri orang asing dan orang yang membutuhkan pelayanan dan kasih sayang di dalam kehidupan kami) 🙏

Kembali