Rabu, 3 Oktober 2018 - Renungan Pagi
BOLEHKAH BERBOHONG DEMI MENYELAMATKAN NYAWA MANUSIA
"Tetapi jawab Mikhal kepada Saul: "la berkata kepadaku : Biarkan aku pergi, apa perlunya aku membunuh engkau" .... ..(ay.17)
MINGGU XVIII SES. PENTAKOSTA
RABU, 3 OKTOBER 2018
RENUNGAN PAGI
KJ.17 : 1-Berdoa
Bagian bacaan kita pagi ini masih melanjutkan episode bagaimana Mikhal menyelamatkan Daud dan upaya pembunuhan Raja Saul. Ketika Saul menyadari bahwa Mikhal telah menolong melepaskan Daud, ia bertanya kepada Mikhal : " mengapa engkau menipu aku sedemikian itu dan dan melepas musuhku pergi, sehingga ia |uput?. Jawaban Mikhal sungguh menarik ketika ia berkata bahwa Daud mengancam akan membunuh Mikhal bila tidak membiarkannya pergi. Jawaban Mikhal ini menunjukkan sikapnya yang cerdik kalau kita tidak mau mengatakan bahwa Mikhal berkata bohong. Hal ini harus dilakukan Mikhal demi kehidupan suaminya sendiri. Apapun dilakukannya agar suaminya selamat dan tidak menjadi korban pembunuhan raja Saul.
Bagi kita sebagai umat percaya, apa yang dilakukan Mikhal bukanlah hal yang mudah. Muncul pertanyaan apakah boleh berbohong demi menyelamatkan kehidupan. Kalau kita jujur, ada yang menjadi korban...ka|au kita berbohong kita dapat menyelamatkan manusia. Apa yang harus kita Iakukan bila berhadapan dengan situasi seperti itu. Apakah kita dapat melakukan kebohongan demi nyawa manusia ? lni keputusan etis yang harus kita ambil dengan tidak Iupa memohon hikmat dari Tuhan Yesus kepala gereja.
Saudara-saudaraku, banyak peristiwa dan persoalan dalam hidup ini yang memerlukan keputusan yang tidak mudah. Melanggar kebenaran demi mempertahankan kehidupan sering menjadi keputusan kita sebagai orang percaya. Oleh karena itu mari kita terus menerus meningkatkan kedewasaan atau kematangan iman dan rohani kita agar kita mampu mengambil keputusan dalam jalur yang benar dan tetap mempertahankan kehidupan.
KJ.17 : 3
Doa : (Ya Tuhan, mampukan kami menolong sesama kami dari rencana tindakan kejahatan) 🙏