GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 19 Oktober 2018 - Renungan Malam
SUKACITA DALAM RUMAH TANGGA

Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (ay.23)

Kolose 3 : 18-23
MINGGU XX SES. PENTAKOSTA
JUMAT, 19 OKTOBER 2018
RENUNGAN MALAM
KJ.318 : 1 -Berdoa


Awalnya, rumah tangga dipenuhi dengan bunga-bunga cinta, dimulai dengan kehangatan namun tak berapa lama kemudian saat hari dan bulan berganti menjadi tahun, kehangatan itu menjadi dingin. Pada mulanya, kita bisa tertawa geli saat pasangan kita lupa membawa dompet setelah makan bersama di rumah makan. Kita mungkin akan tertawa geli ketika meilihatnya salah tingkah dalam keadaan tersebut. Namun, setelah lama berumah tangga dan ia terus menerus lupa membawa dompetnya, bahkan lupa juga akan banyak hal lainnya, tertawa geli tidak ada lagi, justru kepala
ini ingin meledak rasanya karena kesal. Pada mulanya, sangat menyentuh ketika suami/istri kita menelepon sepanjang malam untuk berbagi kisah dan menceritakan semua kegiatannya saat ia jauh dan kita. Namun, setelah bertahun-tahun dan ia terus berbicara setiap dan bahkan sepanjang malam soa kegiatan, ini menjadi sesuatu yang sangat menyebakan dan tak sabar rasanya untuk memintanya diam Karena kita sudah lelah dan ingin beristirahat. Pernikahan pun banyak yang kandas Karena sesuatu yang rutin menjadi begitu menyebakan, tidak semanis awalnya.

Memang, tidak mudah mempertahankan cinta kasih. Lebih gampang diraih. Hal itu juga berlangsung  dalam hubungan anak dengan orangtua. Tangisan bayi yang membuat kita tertawa ketika ia lahir ke dunia seringkali jika terus berlangsung setiap saat akan membuat senyum kita digantikan dengan omelan panjang tanpa henti. ltuah kerapuhan relasi antar rnanusia yang membuat Paulus menuliskan perikop ini. Betapa relasi yang rapuh harus dibangun bukan atas pribadi yang satu dengan yang lain, melainkan juga dengan Tuhan (ay. 18-20). Bahkan, Paulus menyimpulkan, apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Jadi, kalaupun kita tiba-tiba kesal dan jengkel berkelanjutan,libatkanlah Tuhan. Jadikan la tempat bersandar dalam suka maupun duka. Niscaya, tindakan-Nya akan membuat kita tetap bertahan dalam pelbagai situasi dan rumah tangga kita akan terus bertahan dalam naungan kasih-Nya!

KJ.318 : 2
Doa : (Ya Tuhan, berkatilah rumah tangga kami agar senantiasa dipenuhi cinta kasih dan memuliakan nama-Mu) 🙏

Kembali