GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Minggu, 11 November 2018 - Renungan Pagi
RELA BAGI SESAMA

“...janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri..." (ay.4)

Filipi 2 : 1-11
MINGGU KE XXV SESUDAH PENTAKOSTA
RENUNGAN PAGI
Minggu, 11 November 2018
GB. 245 : 1 "Hidupku Disentuh Oleh Kasih Tuhan"


Memperhatikan dan peduli sesama merupakan perbuatan langka untuk saat ini. Mengapa? Karena setiap orang hanya sibuk dengan urusan dan kepentingan masing-masing. Rasa untuk memberi perhatian dan peduli terhadap sesama sudah hilang. Walaupun masih ada orang yang masih peduli, namun Jumlahnya tidak banyak. Sesungguhnya, peduli sesama tidak pada satu moment atau kegiatan tertentu, tetapi pada setiap waktu dan kesempatan. Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Fi|ipi agar meneladani Yesus dalam kehidupan mereka. Kepedulian Yesus mencari jiwa-jiwa yang hilang, berdosa dan tersisih bukanlah kegiatan sesaat. Yesus sungguh melakukannya dengan panuh cinta kasih kepada umat-Nya. Bukan untuk menjadikan diri-Nya terkenal, namun semata-mata karena keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Kehadiran-Nya bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani.

Yesus tidak menganggap diri-Nya setara dengan Allah, namun telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia — bahkan taat sampai mati (ay.6-8). Memang sulit bagi kita untuk “turun” dalam ke-statusan diri kita. Seakan-akan harga diri jatuh dan sulit menjadi sama dengan orang yang lebih rendah. Semuanya dikarenakan kita masih mementingkan diri bagi kesenangan dan kepentingan sendiri tanpa peduli sesama. Untuk itu harus ada kerelaan. Kerelaan untuk “turun” sama seperti sesama; "Turun" menggapai dan merangkul; “Turun” untuk bertindak. Kerelaan “turun” meninggalkan segala yang ada dalam diri dengan berbagi atas apa yang dimiliki. Dengan demikian tidak ada lagi perbedaan. Perbedaan yang membuat satu dengan yang lain terpisah atau memiliki jarak.

Mari di pagi ini kita memulainya dengan menjadikan sesame bagian dari diri kita. Menghadirkan orang lain dalam hidup yang membuat kita semakin hidup dalam dunia ini dengan berbagi dan menerima apa adanya. Selamat Rela Bagi Sesama.

GB.245 : 2 "Hidupku Disentuh Oleh Kasih Tuhan" 
Doa : (Bapa, ajar kami untuk mampu memberi diri dan rela menyatakan kehendak-Mu bagi sesama) 🙏

Kembali