GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Selasa, 20 November 2018 - Renungan Pagi
NILAI DARI PERKATAAN

"....hanya suka membeberkan isi hatinya..." (18:2)

Amsal 17 : 27 & 18 : 2
MINGGU XXV SES. PENTAKOSTA ii:
SELASA, 20 NOVEMBER 2018
RENUNGAN PAGI
GB.50 : 1-Berdoa


Kadang kita menilai orang dengan perkataan yang diucapkan. Penulis Amsal membantu kita mengidentifikasi mana orang yang berpengetahuan dan mana yang tidak berpengetahuan. Orang yang berpengetahuan digambarkan sebagai orang yang "menahan" perkataan. Hal ini tidak sama dengan peribahasa "silent is gold" atau diam adalah emas.

Orang yang berpengetahuan menurut Am sal bukan orang yang diam tetapi yang perkataannya dapat diatur. Orang yang perkataannya dapat diatur adalah orang yang berkepala dingin. Karena berkepala dingin atau bisa mengontroi dirinya maka perkataan pun bisa diatur atau tidak asal bicara. Sementara orang bebal adalah orang yang dirinya sendiri menjadi pusat kehidupan. la berbicara dengan isi hatinya sendiri dan merespon dengan amarah ketika mendengarkan pertimbangan dari orang lain. Dengan kata lain orang bebal berkata sesuka hatinya dan tidak memerlukan kehadiran, perkataan dan pikiran orang lain.

Nasihat Amsal adalah bijaklah dalam berkata-kata. Dalam dialog, yang dibutuhkan ialah percakapan dua arah bukan satu arah. Dalam dialog ada respon atau tanggapan yang disenai dengan penerimaan terhadap pandangan orang lain yang tanpa disadari dapat mengoreksi, melengkapi bahkan  memperkaya kita dalam berdialog. Dialog yang hanya satu arah tidak akan memperkaya apalagi disertai amarah. Mari kita berdiaiog dengan bijak. Bukan sekadar supaya dilihat sebagai orang bijak atau berpengetahuan tetapi dengan perkataan kita orang lain diubah dan diberkati hidupnya (Amsal 12:25).

GB.50 : 2
Doa : (Pakailah perkataan kami menjadi bernilai untuk kebaikan bagi kami sendiri maupun bagi orang Iain) 🙏

Kembali