GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 28 November 2018 - Renungan Malam
MENDERITA DALAM KEBENARAN, BERBAHAGIALAH

“Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung".(ay.19)

1 Petrus 2 : 18-25
MINGGU XXVII SESUDAH PENTAKOSTA
RABU, 28 NOVEMBER 2018
RENUNGAN MALAM
GB.229 : 1 "Sendengkanlah Telingamu" –Berdoa


Melalui nas diatas Rasul Petrus menjelaskan bahwa ada kalanya kita harus menanggung penderitaan bukan karena kita melakukan hal yang salah atau jahat! Mari kita renungkan: “Ketika la dicaci maki, la tidak membalas dengan mencaci maki; ketika la menderita, la tidak mengancam,..."(ay.23) Tuhan Yesus mempraktekkan kasih Allah saat berhadapan dengan para pengejek dan mereka yang membenci-Nya. Kebenaran lnjil yang dikhotbahkan diberlakukan dengan cara kasih dan bukan dengan membalas kejahatan dengan kejahatan.

Kalau kita memperhatikan film-film yang beredar yang mengisahkan tentang kejahatan. Ada jagoan yang mengungkap segala bentuk kejahatan. Jagoan itu memiliki keahlian dan kekuatan untuk melawan kejahatan. Mereka berkorban menumpas kejahatan. Dan akhir dari cerita film itu, kejahatan itu dikalahkan, orang jahat itu mati atau tertangkap. Bagaimana dengan Yesus ? Yesus punya segala-galanyal. Tetapi untuk siapa Yesus datang ke dunia ini? Untuk orang-orang baik saja? Bukan. Yesus datang untuk orang-orang yang dikatakan dalam ayat 24-25, orang berdosa dan orang sesat.

Bagaimana saudara mengelola kecenderungan untuk marah dan jengkel ketika segala cara sudah saudara lakukan, namun orang itu tidak mau mendengar atau menerimanya ? Mari renungkan cara yang digunakan oleh Yesus. Bukan dengan kekuatan-Nya, melainkan dengan cara-Nya: menyerahkan diri (bukan memimpin pemberontakan), membiarkan diri menderita (bukan melawan), menerima salib dan mati (bukan melarikan diri). Tuhan Yesus melakukan semua-Nya karena kasih-Nya kepada manusia dalam ketaatan kepada Bapa-Nya. Kita diingatlkan untuk tidak lari dari panggilan Tuhan untuk tetap mengasihi sekalipun terluka.

GB.229 : 2 "Sendengkanlah Telingamu"
Doa : (Ya Allah ajar kami menyadari akan kehendak-Mu agar selalu memberikan kepada kami kepekaan dan kekuatan untuk melakukan setiap kehendak-Mu) 🙏

Kembali