Kamis, 6 Desember 2018 - Renungan Malam
JALAN LURUS
“Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya†(ay.7)
MINGGU ADVEN I
KAMIS, 6 DESEMBER 2018
RENUNGAN MALAM
KJ.370 : 1,2 "Ku Mau Berjalan Dengan Jurus'lamatku"—Berdoa
Ungkapan “jalan lurus", biasanya menunjuk pada sikap dan perbuatan seseorang yang mentaati hukum maupun ajaran agamanya.Yesaya 26 : 7-9 adalah bagian dari syair pujan yang ditulis oleh nabi Yesaya. Syair-syair ini berisi pengharapan. Nabi Yesaya merindukan saatnya ketika Tuhan menghakimi bumi dan menunjukkan keadilannya agar setiap orang belajar kebenaran dan melakukannya. Penantian nabi Yesaya telah digenapi oleh Tuhan Yesus yang hadir untuk mengajarkan jalan kebenaran dan hidup, sehingga setiap orang yang telah belajar mampu untuk melakukan sesuai dengan kehendak-Nya.
Nabi Yesaya telah memproklamirkan bahwa Allah adalah Juruselamat dan pemberi damai sejahtera bagi manusia yang percaya dengan hati teguh, yang lurus jalannya. Gambaran istimewa ini menunjukkan bahwa Allahlah sang Pejuang yang meruntuhkan kubu-kubu benteng musuh. Dia membuka semua ketertutupan menjadi jalan-jalan, pintu-pintu yang terbuka bagi umat-Nya. Kebangkitan pun terbentang di hadapan umat-Nya sebagai karya diri-Nya di tengah kenyataan sejarah dunia.
Gereja berdiri di atas puncak proklamasi karya keselamatan Allah yang dikaryakan dalam diri Yesus Kristus. Kebangkitan-Nya memberi dan mengokohkan titik tolak iman Gereja. lman yang berpangkal pada keselamatan, dan yang di dalam-Nya ada pengharapan: yang mati dibangkitkan, yang runtuh dibangunkan, yang using diperbarui, yang hancur dipulihkan. Karena itu gereja harus berani memberitakan pengharapan besar itu. Jangan takut, dan putus asa sebab yang diberitakan bukanlah isapan jempol melainkan karya besar tentang kebenaran yang berlaku sepanjang abad dan masa.
KJ.370 : 3 "Ku Mau Berjalan Dengan Jurus'lamatku"
Doa : (Terima kasih Bapa, atas karya penyelamatan yang telah Engkau genapi di dalam diri anak-Mu Tuhan Yesus Kristus) 🙏