GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 14 Desember 2018 - Renungan Pagi
SAYA ORANG BERHUTANG

“Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi” (ay.8)

Roma 13 : 8 – 10
MINGGU ADVEN II
JUMAT, 14 DESEMBER 2018
RENUNGAN PAGI
KJ.400 : 1,2 "Ku Daki Jalan Mulia"—Berdoa


Kalimat ‘Saya orang berhutang’, diucapkan Alm. LetJen (Purn) Dr.T.B.Simatupang dalam satu tulisannya. Saat membacanya, kami berpikir bahwa beliau mengidentikkan dirinya sebagai manusia Indonesia yang saat itu terlilit hutang negara yang amat banyak. Ternyata, bukan demikian. la mengambil Roma 13 : 8 sebagar identifikasinya tentang firman : Janganlah kamu berhutang!. Mengapa kasih akan sesama disebut sebagai suatu hutang? Karena kita, orang percaya senantiasa berdiri sebagai orang berhutang tatkala berhadapan dengan Kristus yang memberikan kasih-Nya yang tak terhingga kepada kita. Satu-satunya cara kita membayar hutang itu adalah dengan cara mengasihi| sesama manusia. Prinsip bisnis diterapkan dalam prinsip percaya atau berimarn, hebat bukan? Tetapi jangan lupa bahwa prinsip memberikan korban persembahan dalam ibadah Israel juga mempunyai perhitungan yang berakhir pada penghapusan hutang atau kesalahan mereka. Kata hutang bahkan muncul dalam Doa Bapa Kami, diterjemahkan sebagai kesalahan.

Mari kita sadari posisi kita, orang percaya, yang sedemikian. Kita sadar bahwa sampai kapan pun, semua perbuatan kasih akan sesama yang kita lakukan tidak akan dapat menyamai besar kasih Kristus akan kita, umat manusia. Apabila kita coba membuat neraca perimbangannya, maka kita akan dapati, kasih—Nya tetap jauh lebih besar dari pada kasih kita. Kita harus bersedia berperang melawan semua bentuk egoisme, pementingan diri dan kelompok, diskriminasi SARA, dan semua bentuk kebencian denominasi dan semua rasa permusuhan yang tersembunyi yang senantiasa kita ingkari. Kita harus saling mengasihi, titik.

Semua tindak kejahatan yang berujung pidana dan kejahatan yang coba disembunyikan dangan dalih agama, terkategorikan sebagai tindak tidak mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri. Memang perlu kita bayangkan apabila kita menjadi korban kejahatan itu, berat bukan? Jangan memfitnah dan menghakimi. Jadilah orang terhormat, kembangkanlah kemampuan diri sendiri.

KJ. 400 : 3, 4 "Ku Daki Jalan Mulia"
Doa : (Aku adalah orang berhutang pada kasih-Mu yang besar Ya Tuhan. Bimbing aku mengasihi Tuhan dan sesama secara luas) 🙏

Kembali