Sabtu, 9 Februari 2019 - Renungan Pagi
KARENA TUHAN
Berkatalah pemimpin-pemimpin itu kepada seluruh umat: "Kami telah bersumpah kepada mereka demi TUHAN, Allah Israel; oleh sebab itu kita tidak dapat mengusik mereka. (ay.19)
MINGGU IV SESUDAH EPIFANIA
SABTU, 9 FEBRUARI 2019
RENUNGAN PAGI
GB.262 : 1-Berdoa
Lewat tiga hari. "gak pake lama" Tuhan mombongkar kebohongan orang Gibeon kepada Yosua dan orsng Israel. Sangat menyakitkan ketlka msngetahui dlbohongi di depsn mata. Bagaimana orang Israel msnghadapi kebohongan orang Gibeon?
Pertama, berdialog. Yosua coba berbicara dengan baik dan mengetahui alasan atas sikap berbohong yang dilakukan orang Gibeon. Tindakan inl bukan berarti bertoleransi dengan kobohongan. sekalipun alasan yang diberikan cukup masuk akal. Hukuman atas kebohongan yang dilakukan tetap harus diberikan. Orang Gibeon dikutuk menjadl hamba pembelah kayu dan tukang tirnba air. Kedua. tetap memegang janji karena Tuhan sebagai saksi. Para pemimpin mengambil sikap bijak dengan tetap berkomitmen pada janji yang telah diikatakan karena takut kepada Tuhan.
Kebohongan merupakan perbuatan yang sering terjadi dalam kehidupan ini. termasuk dalam keluarga Kristen. Berbohong dsngan alasan tertentu. Kebohongan tidak dapat ditutupi dan pasti akan terbongkar dan ketahuan. Kemarahan akan meledak. Pertengkaran hebat akan terjadi bahkan bisa saja perpisahan. Semua ini merupakan akibat dari cara hidup kita yang tidak mengandalkan Tuhan,
Jangan biarkan kesalahan dan dosa kemudian terus membelenggu karsna sakit hati dibohongi. Yosua dan orang Israel menunjukkan kepada kita bahwa mereka bersedia memaafkan orang Gibeon. Bukan karena orang Gibeonnya tetapi karena takut kepada Tuhan Kita pun harus bersedia memaafkan : menerima kenyataan bahwa mereka telah berbuat kesalahan dan dosa. Bukan hanya saja memaafkan. tetapi juga melupakan kesalahan, apalagi jika mereka mengakui kesalahan dan bersedia menanggung hukuman. Damaikan diri dengan hati yang terluka karena takut kepada Tuhan, akan, menolong berdamai dengan sesama. Demikian cara kita dapat mewujudkan hidup bersama dalam damai yang sesungguhnya.
GB 58
Doa : (Tuhan, pulihkan hati kami yang terluka sehingga dapat memaafkan sesama) 🙏