GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Sabtu, 9 Februari 2019 - Renungan Malam
BERJIWA BESAR

Demikianlah dilakukannya kepada mereka. Dilepaskannyalah mereka dari tangan orang-orang Israel, sehingga mereka tidak dibunuh. (ay.26).

Yosua 9 : 26-27
MINGGU IV SESUDAH EPIFANIA
SABTU, 9 FEBRUARI 2019
RENUNGAN MALAM
GB.260 : 1.2-Berdoa


Setiap perbuatan memiliki resiko atau konsekuensi. Yosua dan orang Israel mengingat perjanjian dengan orang Gibeon, sehigga walaupun dibohongi orang-orang Israel harus melepaskan mereka. Sebagai akibat dari kebohongan yang dilakukan, maka orang Gibeon harus menjadi tukang belah kayu dan tukang tirnba air untuk umat dan mezbah Tuhan.

Tidak semua orang bersedia menerima konsekuensi negatif atas pilihan atau perbuatannya. Kebanyakan orang melemparkan kesalahan tersebut kepada orang lain dan melarikan diri sehingga terbebas dari hukuman. Namun, ada juga beberapa orang yang bersedia berhadapan dengan konsekuensi tersebut. Meskipun hal tersebui terlalu berat bahkan seolah-olah direkayasa, sehingga tidak seimbang dengan perbuatannya.

Ada baberapa sikap yang harus dimiliki orang yang bersedia menerima konsekuensi. Pertama, mengakui bahwa tindakannya keliru. Sekalipun maksudnya baik, tetapi bila manggunakan cara yang salah, maka tetap salah. Tidak boleh bertahan dengan merasa  bahwa tindakan itu benar. Orang Gibeon mengakui bahwa mereka salah. walaupun sebenarnya mereka bertujuan menyelamatkan diri. Kedua, menjalani hukuman dengan pasrah merupakan sabuah parmohonan maaf tanpa kata. Menjadi tukang belah kayu dan tukang timba air, berani menempatkan orang Gibeon pada posisi sebagai seorang hamba, budak yang melayani orang Israel. Ketiga, memiliki jiwa yang besar.

Kita harus memiliki jiwa besar dalam menjalanl kehidupan ini baik dalam pelayanan maupun pekerjaan. Kesempurnaan bukanlah milik kita, sehingga kesalahan dapat menjadl bagian diri kita. Seperti menyakiti sesama melalui kata dan perbuatan. tidak menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dengan baik, tidak bisa memenuhi target yang diharapkan. Berjiwa besarlah untuk mengakui kesalahan dan menerima kekurangan diri sendiri maupun orang lain di sekitar kita.

GB.260 : 3,4
Doa : (Tuhan, berikanlah hati yang kuat dan jiwa yang besar untuk menerima tanggung jawab sebagai akibat dari perbuatan kami) 🙏

Kembali