GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Selasa, 12 Maret 2019 - Renungan Pagi
PENGAMPUNAN MENDAHULUI PERSEMBAHAN

tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai (ay.24)

Matius 5 : 23-24
MINGGU VI PRAPASKAH
SELASA, 12 MARET 2019
RENUNGAN PAGI
KJ.302 : 1-Berdoa


Persembahan adalah salah satu bagian penting dalam ibadah yang melaluinya kita menyatakan rasa syukur dan kasih kita kepada Allah. Karena itu, Taurat menyatakan supaya persembahan
dipersiapkan dengan seksama, baik kuantitas maupun kualitasnya. Sebab Allah berkenan kepada mereka yang dengan tulus dan rela memberlkan persembahan terbaik kepada-Nya. Meski demikian, Yesus dalam khotbah-Nya di bukit mengingatkan kita bahwa persembahan bukanlah satu-satunya hal penting dalam ibadah kepada Allah. Mengapa? Karena ibadah kepada Allah tidak hanya mengandung dimensi vertikal, yaitu relasi manusia dengan Allah. Tetapi juga dimensi horizontal, yaitu relasi dengan sesama manusia. ltu berarti persembahan kita kepada Allah harus diikuti dengan hidup persaudaraan yang rukun dengan sesama. Bagaimana caranya? Yesus menyarankan 4 langkah.

Pertama, mengingat perasaan sesama tentang kita (ay. 23). Mengingat berarti membawa kembali memori kita pacla peristiwa yang telah lalu. Dengan mengingat, kita mampu untuk menyadari perkara-perkara apa saja yang belum terselesaikan dengan sesama kita, termasuk perselisihan. Bahkan kita pun termotivasi untuk melakukan sesuatu saat ini.

Kedua, tinggalkan persembahan di depan mezbah (ay.24). Tindakan ini kita Iakukan bukan karena tidak mendahulukan Allah apalagi melalaikan kewajiban kepada Allah, melainkan karena kita tahu betapa Allah menginginkan sikap hati yang benar terhadap sesama ketika kita beribadah di hadapan-Nya. Selain itu, kita tetap meninggalkan persembahan di depan mezbah supaya kita tidak tergoda untuk menunda atau membatalkannya.

Ketiga, pergi untuk berdamai dengan sesama (ay.24). Maksudnya, kita dengan rela dan aktif berupaya untuk memulihkan relasi yang retak/hancur dengan sesama, meskipun kita sendiri (barangkali) tersakiti oleh perbuatannya. Barulah setelah itu, kita kembali untuk menyerahkan persembahan kepada Allah (ay.24). Artinya, tunaikanlah nlat kita kepada Allah sama seperti kita tidak menunda-nunda untuk mengampuni dan berdamai dengan sesama. Selamat berdamai dan mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan dalam karya kita hari ini.

KJ.302 : 2,3
Doa : (Ya Allah, mampukanlah aku untuk berdamai dengan sesama, dan mempersembahkan yang terbaik sebagai ibadah kepada-Mu) 🙏

Kembali