GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 22 Maret 2019 - Renungan Pagi
RAWATLAH TANAH MILIK ALLAH

“Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu (ay. 23)

lmamat 25 : 23-28
MINGGU V PRAPASKAH
JUMAT, 22 MARET 2019
RENUNGAN PAGI
KJ.336 : 1–Berdoa


Dalam pasal 1 UU Pokok Agraria ada pengakuan bahwa seluruh bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang ada di dalam wilayah Indonesia adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa. Itu berarti bangsa Indonesia mengakui bahwa tanah adalah juga anugerah atau pemberian Tuhan. Namun kita sering menentukan bahwa tanah tidak dihargai sebagai berkat dari Tuhan. Orang hanya mengambil keuntungan dari tanah tetapi tidak merawatnya. Rusak-nya tanah karena penambangan emas di Papua adalah contoh dari orang hanya mengambil keuntungan dari tanah tapi tidak merawat tanah. Perilaku ini bertentangan dengan perintah Tuhan kepada orang Israel dalam bacaan pagi ini. Orang Israel harus pertama-tama ingat bahwa tanah adalah milik Tuhan, bukan milik Israel (ay. 23).

Tanah itu adalah pemberian Tuhan kepada umat-Nya dan karena itu umat juga tidak bisa dengan bebas menjual dan menguasainya. Tanah yang dijual karena alasan ekonomi harus bisa ditebus kembali oleh si pemilik pertama. Jika si pemilik atau keluarganya tidak bisa menebusnya maka tanah itu harus bebas kembali kepemilik pertama ketika tahun Yobel tiba (ay. 28). Semua ini sebenarnya ingin menunjukkan bahwa orang yang telah diberikan tanah oleh Tuhan harus bertanggung jawab terhadap tanah pemberian dan milik Tuhan itu. Firman Tuhan ini seharusnya membangun kesadaran dalam diri kita untuk merawat tanah yang ada dengan sebaik-baiknya.

Tanah seringkali hanya dimanfaatkan untuk memuaskan keinginan manusia. Tanah digali, kekayaannya diambil, tetapi ketika tanah menjadi rusak, tanah tidak dirawat kembali . Kesalahan pengelolaan tanah juga membuat sum ber-sumber mata air menipis sehingga kita berhadapan dengan kekurangan sumber air. Hari ini ketika kita merayakan hari air, kita diingatkan untuk merawat tanah dengan baik agar kita tidak kehilangan sumber air yang tersimpan di dalam tanah. Ingatlah bahwa tanah adalah milik Tuhan yang harus kita rawat.

KJ.336 : 3
Doa : (Ya Tuhan, mampukan kami untuk menjaga dan merawat Tanah yang engkau titipkan kepada kami) 🙏

Kembali