GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Selasa, 21 Mei 2019 - Renungan Pagi
KETAMAKAN

"Berkatalah Ahab kepada Nabot: Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik" (ay.2)

1 Raja-Raja 21 : 1-4
MINGGU IV SESUDAH PASKAH
SELASA, 21 MEI 2019
RENUNGAN PAGI
GB.362 : 1,2-Berdoa


Sebagian besar kita pasti pernah melihat burung gagak, tapi pernahkah saudara mengamati prilaku burung itu? Burung gagak terkenal sebagai burung pemakan daging yang sangat rakus. Kalau burung itu membawa daging atau bangkai binatang dimu|utnya, dia tidak mau memperdulikan yang lain, begitu ketemu daging pasti dilahap habis, bahkan karena kerakusannya, membuat burung gagak itu mau merampas daging milik burung Iainnya.

Kisah kebun anggur Nabot adalah salah satu kisah dalam Alkitab yang memperlihatkan 2 (dua) sifat-perilaku manusia: yang satu menghargai miliknya dan yang Iain mau merampas milik orang Iain. Nabot, pemilik kebun anggur mempertahankan kebun anggurnya, tetapi Raja Ahab berusaha dengan berbagai cara mau merampas kebun anggur Nabot. Raja Ahab ingin mengambilnya bukan untuk kepentingan kerajaan atau rakyatnya, tetapi untuk dirinya. Nabot pun keberatan, karena tanah tempat kebun itu adalah tanah keluarga (tanah warisan) nenek moyangnya, dan itu berarti harus tetap dijaga dengan baik. Nabot tidak mau memberikannya kepada Ahab,walaupun dengan imbalan uang. Bagi Nabot menjaga tanah itu adalah tanggung jawabnya. la tidak mau bersenang-senang, lalu keluarganya susah di kemudian hari. Nabot taat pada peraturan Allah yang melarang menjual warisan orang tua (Bil.36:7).

Sifat-perilaku Raja Ahab dan Nabot sangat berbeda, namun kedua sifat yang berbeda ini ada juga dalam hidup kita sehari-hari, apakah kita menjadi seperti Nabot yang taat kepada Firman Tuhan dan tidak mempertaruhkan imannya hanya karena materi/uang, atau seperti Ahab yang serakah dan menghalalkan segala cara untuk memperoleh apa yang diinginkannya. Ingatlah, nafsu keserakahan dan ketamakan tidak akan pernah memberikan sejahtera dalam hidup,_ bahkan akan merusak dan menghancurkan hidup itu. Karena itu, "berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab wa/aupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak/ah tergantung dari pada kekayaannya itu". (Luk.12:15).

GB.362 : 3
Doa : (Ya Tuhan, jauhkanlah kami dari hidup tamak, namun ajarlah kami selalu bersyukur atas setiap berkat yang Engkau berikan dalam kehidupan ini) 🙏

Kembali