GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Minggu, 23 Juni 2019 - Renungan Pagi
KEHIDUPAN YANG BERKEADILAN DAN BERKEADABAN

"Janganlah memutarbalikkan keadilan,.." (ay.19)

Ulangan 16 : 18-20
HARI MINGGU SES. PENTAKOSTA
MINGGU, 23 JUN! 2019
RENUNGAN PAGI
GB.68 : 1-Berdoa


Hukum Tuhan menjadi tolok ukur keberhasilan atau kegagalan umat lsrael sebagai suatu barigsa. Mematuhi ketentuan-ketentuan dalam perjanjian Allah dengan Israel akan membuahkan keberhasilan. Sebaliknya, ketidaktaatan pada hukum Tuhan akan membuahkan kehancuran bahkan kematian.

Salah satu penjabaran hukum Tuhan yang dlberikan kepada Musa di gunung Sinai adalah ketentuan tentang pengangkatan hakim dan proses mengadili. Hakim harus adil dan jujur. Hakim tidak boleh menerlma suap (uang sogok). Suap dapat membuat seseorang memutarballkkan kebenaran. Perbuatan demikian menghambat penegakkan keadilan dan tidak selaras derigan maksud Tuhan memberikan negeri perjanjian. Akibatnya meruglkan kehidupan orang banyak, bahkan kehancuran Israel sebagai bangsa pilihan Allah. Hal suap menjadi penting clisoroti sejak zaman perjanjian lama. Sebab suap clapat mempengaruhl pejabat publik dalam kebijakan maupun keputusannya. lstilah yang serlng didengungkan sekarang adalah gratifikasi. Perbedaannya, gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas. Gratifikasi dapat dianggap sebagai suap apabila pemberian tersebut mempengaruhi pejabat publik berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya. Dimana hal tersebut berlawanan dengan kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum.

Jika hakim maupun pemimpin menerima suap ataupun gratifikasi, maka sesungguhnya kematian sudah dimulai dari hati nurani. ltu akan berlanjut pada pembunuhan karakter, kehancuran masa depan seseorang, keluarga, persekutuan jemaat, masyarakat dan bangsa. Berbahaya bila rasa kemanusiaan ltu sudah tidak ada lagi. Akibatnya, hukum tidak dipatuhi dan terjadi chaos, bahkan kematian. Oleh karena itulah penting bagi siapapun untuk menjadikan nas ini sebagal pedoman dalam memajukan kehidupan berjemaat, berbangsa dan bernegara, maupun hubungan internasional. Nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab harus dijunjung tinggi. Pemberian apapun untuk maksud melawar: hukum harus ditolak demi kasih kepada sesama dan memuliakan Sang Juruselamat.

GB 68 : 2
Doa : (Tuhan, tolong kami hidup adil dan beradab, mulai dari diri sendiri) 🙏

Kembali