GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 26 Juni 2019 - Renungan Pagi
KEADILAN BERGULUNG-GULUNG

Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir (ay.24)

Amos 5 : 21-24
MINGGU SES. PENTAKOSTA
RABU, 26 JUNl 2019
RENUNGAN PAGI
GB.100 : 3 -Berdoa


Apa jadinya jika TUHAN menolak ibadah kita dan persembahan yang kita berikan kepada-Nya. Bagaimana jika seluruh ritus perayaan yang dilakukan sebagai orang percaya justru tidak menyenangkan Allah? Kondisi ini pernah terjadi di zaman Amos. Tuhan menolak peribadahan mereka (ay.21), Dia tidak berkenan terhadap semua yang dipersembahkan oleh umat Tuhan.

Mengapa demikian? Hal ini disebabkan hidup bangsa ini yang jauh dari Tuhan. Praktek keagamaan mereka hanyalah kedok dan bukan ketulusan. Mereka seharusnya memperhatikan kehidupan orang-orang yang lemah dan miskin dan bukan memeras mereka (4:1); merobah kehidupan keagamaan mereka yang penuh dengan kemunafikan. Terlihat kudus praktek keagamaan mereka, namun sesungguhnya penuh dengan kejahatan (414-5). Bahkan yang paling mengerikan mereka telah mengubah keadilan menjadi ipuh (7:1) dan tidak lagi menerima teguran untuk merubah prilakujahat mereka dan justru sebaliknya orang lemah terus menjadi korban ketidakadilan (5:10-11). TUHAN Allah Israel tidak menuntut aspek ritual yang palsu. la menginginkan perilaku ibadah yang aktual yakni menegakkan kebenaran dan keadilan.

Jika kita sibuk dengan ibadah ritual, tetapi tidak mengupayakan kebenaran dan keadilan datang bergulung-gulung di sekitar kita, maka sesungguhnya kita gagal mewujudnyatakan ibadah ritual dalam perilaku aktual. Memang benar bahwa keadilan dan kebenaran tidak dapat diputar-balikkan sebagaimana renungan hari Selasa kemarin. Tetapi kita juga dipanggil untuk menjadi alat Tuhan menghadirkan kebenaran dan keadilan itu bagi banyak orang. Jika kita hanya berseru: "datanglah keadilan dan kebenaran berguIung-gulung bagi bangsa ini", namun kehidupan kita jauh dari kebenaran, perilaku hidup kita tidak mewujudkan keadilan bagi sesama, maka bagaimana mungkin kebenaran dan keadilan itu akan terwujud? Karena itu jangan tunda, mulailah mewujudkan ibadah ritual dalam perilaku aktual kita.

GB.100 : 4
Doa : (Tuhan, pakailah kami menghadirkan keadilan dan kebenaran itu) 🙏

Kembali