GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Selasa, 6 Agustus 2019 - Renungan Pagi
TUHAN MEMBENTUK KITA MELALUI PENGALAMAN HIDUP

Sesungguhnya berbahagialah manusia yang ditegur Allah. Sebab itu janganlah engkau menolak didikan yang Mahakuasa (ay.17)

Ayub 5 : 11-27
MINGGU VIII SES. PENTAKOSTA
SELASA, 6 AGUSTUS 2019
RENUNGAN PAGI
KJ.58 : 1-Berdoa


Hidup adalah proses, dimana kita dibentuk oleh Tuhan. Ayub yang berasal dari kelas atas, dibentuk oleh Tuhan lewat penderitaannya. Sekalipun Ayub kemudian mendapatkan dua kali lipat dari semua yang dimilikinya sebelum penderitaannya, namun pengalaman penderitaan itu pasti membuat Ayub iebih peka terhadap kehendak Tuhan. Nyatanya memang harta dan kekayaan bukanlah hidup itu sendiri. Ayub makin matang dalam memaknai kehidupan. Setelah meiewati penderitaan dan kemudian dipulihkan keadaannya oleh Tuhan (42 : 10 dst).

Kehidupan di era mileniai ini makin materialistik dan individuaiistik. Orang dinilai dari banyaknya harta yang dia miliki. Sebab dengan harta orang bisa melakukan apa saja. Orang juga makin individualistik dan mengabaikan sesamanya. Bahkan kalaupun sesamanya menjadi korban sifat egoisnya dia menganggap itu risiko kompetisi dalam hidup. Kalau mengalami problem kehidupan maka orang yang materialistik dan individuaiistik, akan melakukan hai yang sama yakni menyalahkan dan menuding orang lain. Dia menyampingkan Tuhan; dan karena itu tidak pernah mau belajar bahwa Tuhan justru membentuk manusia iewat peristiwa-peristiwa kehidupan. Baik itu dalam bentuk sukses dan kesenangan, maupun dalam bentuk kegagalan dan keprihatinan.

Dengan mengikutsertakan Tuhan dalam kehidupan keseharian kita, maka kita akan mengerti bahwa Tuhan membentuk kita melalui pengalaman-pengalaman kehidupan. Karena itu setiap pergumulan harus dilihat sebagai teguran dari Tuhan, agar kita makin mendekatkan diri kepada Tuhan. Melalui teguran itu berarti Tuhan masih tetap mau mendidik dan membentuk kita. Dalam hai ini yang paling penting adalah kita perlu menyadari bahwa teguran Tuhan itu berarti kita masih diperhatikan oleh Tuhan. Bahwa kita masih diperhatikan Tuhan, ini cukup menjadi modal untuk meIangkah memasuki masa depan.

KJ.58 : 4
Doa : (Terimakasih Bapa, Engkau selalu bersedia memperhatikan diri-ku tanpa pernah alpa) 🙏

Kembali