GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Kamis, 15 Agustus 2019 - Renungan Malam
HIDUP SEMENTARA DAN HIDUP KEKAL

"Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering dan bunga gugur" (ay.24)

1 Petrus 1 : 21 -25
MINGGU IX SES. PENTAKOSTA
KAMIS, 15 AGUSTUS 2019
RENUNGAN MALAM
GB.208 : 1-Berdoa


Apakah yang ingin kita capai dalam hidup ini? Apakah yang kita cari untuk keselamatan dan kebahagiaan di masa depan? Kita berusaha sekuat tenaga untuk mencapai dan menggapai hasrat dan keinginan diri. Terkadang usaha dan upaya kita sia-sia, karena kita mengandalkan kekuatan dan kemampuan kita. Kita tidak berusaha dan melakukannya dengan iman dan pengharapan yang tertuju kepada Allah. Menurut Petrus, Allah telah memilih, membangkitkan dan memuliakan Kristus, sehingga melalui-Nya, iman dan pengharapan orang percaya tertuju kepada Allah. Hidup yang tertuju kepada Allah akan membuat kita menaati kebenaran.

Dengan cara demikian, kita makin hidup cuci. Dalam kesucian dan kebenaran, kita didorong untuk mengamalkan kasih persaudaraan kepada sesama. Mengasihi sesama dengan kasih yang tulus, ikhlas, sungguh-sungguh, segenap hati dan tanpa pamrih adalah cara hidup suci dan menaati kebenaran. ltulah citra diri dan hidup yang telah dilahirkan kembali dari benih ilahi, yang tidak fana, yaitu firman Allah yang hidup dan kekal.

Hidup yang kitajalani dan nikmati di dunia ini adalah sementara. Petrus mengutip kesaksian Yesaya untuk memaknai hidup di dunia dan kemuliaannya sebagai suatu kesementaraan. Bagaikan rumput dan bunga rumput. Rumput menjadi kering dan bunga gugur. Namun, hidup orang beriman dltopang oleh firman Tuhan yang kekal. Sehingga jika kita hidup kudus sesuai firman Tuhan; mengasihi sesama dengan tulus ikhlas dan segenap hati maka hidup kita di dunia memang sementara, tetapi hidup kekal pun menjadi bagian kita.

Hidup adalah anugerah Tuhan. Hidup adalah kesempatan untuk berbuat balk dan benar sesuai firman Tuhan. Hidup ini bermakna ketika kita ada dalam relasi dengan sesama kita. Oleh karena itu, marl kita terus melakukan hal-hal yang balk, benar dan berguna bagi sesama tanpa menyoalkan latarbelakang.

GB.208 : 2,3
Doa : (Ya Tuhan tolong kami hidup kudus, benar dan saling mengasihi) 🙏

Kembali