GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Selasa, 20 Agustus 2019 - Renungan Pagi
SETIA, TAAT MEMELIHARA JANJI TUHAN

"....Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?" (ay.22)

Galatia 4 : 21-26
MINGGU X SES. PENTAKOSTA
SELASA, 20 AGUSTUS 2019
RENUNGAN PAGI
KJ.446 : 1,2-Berdoa


Tak seorang pun yang akan bangga menjadi hamba karena seorang hamba tidak memiliki hak apa pun untuk dirinya sendiri. Hidupnya bergantung kepada tuannya. Sebab itu semua orang ingin menjadi orang merdeka. Dalam hubungan ini bacaan kita menjelaskan bahwa Kristus telah memberikan anugerah kemerdekaan kepada semua orang yang percaya kepada-Nya (Gal 5:1).

Sebagai umat pilihan Allah, bangsa Israel suka membanggakan diri sebagai keturunan Abraham. Jadi otomatis sebagai orang merdeka, bukan seorang hamba. Namun, Paulus justru menunjukkan bahwa tidak semua ‘anak-anak lahiriah‘ dari keturunan Abraham adalah orang-orang yang merdeka.

Paulus dalam bacaan hari ini menggunakan analogi cerita dari Perjanjian Lama untuk menolong jemaat memahami perbedaan antara hamba dan orang merdeka atau antara budak dan tuan. Dengan mengangkat cerita Abraham, Sara, dan Hagar. Paulus menguraikan perbedaan antara anak seorang hamba perempuan (Hagar) dan anak seorang perempuan merdeka (Sara). Hanya anak dari perempuan merdekalah yang dapat menikmati warisan. Sedangkan anak yang lain secara keturunan menjadi budak atau hamba (ay 22-26). Keduanya memang dilahirkan sebagi anak—anak bagi Abraham, namun status mereka berbeda.Hagar melambangkan hidup dalam perhambaan. Memang la melahirkan anak pertama bagi Abraham menurut urutan waktu, sementara Sara kemudian. Namun, Hagar yang melahirkan anak bagi Abraham tetap adalah seorang hamba yang statusnya tidak pernah dlubah menjadi istri. Sementara Sara tetap menjadi istri sah Abraham yang melahirkan anak-anak merdeka yang dapat menikmati warisan. Dari kisah ini kita dapat belajar bahwa, "perubahan naslb" dlungkapkan dalam gambaran sejarah hidup Sara yang sekalipun mandul pada mulanya dan tampaknya diabaikan demi orang lain, - memperoleh anaknya sendiri -, sesuai dengan waktu-nya  Allah, bahkan keturunannya leblh agung daripada keturunan Hagar. Kedua, Sara, la memang mandul, namun oleh anugerah Allah la menjadi lbu bagi anak-anak perjanjian.

Kita bersyukur atas kehidupan kita sebagai orang percaya, karena Kristus telah menganugerahkan keselamatan kepada kita. Anugerah itu pula memerdekakan kita dari perhambaan dosa. Karena itu kita memelihara keselamatan itu di dalam ibadah dan pekerjaan kita.

KJ.446 : 3,4
Doa : (Ya Tuhan terima kasih atas anugerah keselamatan di dalam Yesus Kristus, ajar aku setia memelihara janji-Mu di dalam menjalani hidup ini) 🙏

Kembali