Rabu, 4 September 2019 - Renungan Malam
MERESTORASI KEMURNIAN HIDUP UMAT
"Kutahirkan mereka dari segala sesuatu yang asing (ay. 31)
MINGGU XII SES. PENTAKOSTA
RABU, 4 SEPTEMBER 2019
RENUNGAN MALAM
GB. 23 -Berdoa
Masalah yang terakhir yang dihadapi NehemIa adalah mengenai kawin campur. Orang-orang Yahudi menikahi bangsa kafir. Bahkan ada seorang imam besar [Yoyada bln Elyasib] yang menikahkan anaknya dengan anak Sanbalat [orang yang menentang pembangunan kembali tembok Yerusalem]. Semua ini rnerupakan penyangkalan terhadap perjanjian mereka di hadapan Allah. Mengapa tidak boleh kawin campur? Karena kawin campur pada saat itu akan mempengaruhi pendidikan Allah bagi bangsa Israel untuk menyembah satu-satunya Allah yang benar. Nehemia menglngatkan bahwa nenek moyang mereka justru jatuh dalam penyembahan berhala karena perkawlnan campur ini (26). Nehemia begitu marah sampai mereka dipukuli dan dicabuti rambutnya. Mungkin hal ini kelihatan tidak manusiawi bagi kita, tetapi ilka kita mengingat konteks bangsa Israel saat itu yang begitu tegar tengkuk, sepertinya pada saat itu ketegasan Nehemia sangat diperlukan.
Kekaguman kepada perempuan asing berjalan seiring dengan kekaguman kepada budaya bangsa asing. Kekaguman ini akhirnya berujung pada kekaguman kepada praktik lbadah bangsa lain. lni semua berkaitan. Jika kekaguman kita kepada Tuhan telah digantiKKan dengan decak kagum kepada yang lain, maka kerusakan iman, moral dan ketaatan dalam ibadah akan merasuk dalam kehidupan umat. Bagaimana dengan saat ini? Bukankah kekaguman gereja kepada kebudayaan dunia begitu besar? Bahkan tanpa klta sadari ada begitu banyak budaya dunia yang dikagumi dan diadopsi oleh gereja? Mulai dengan rnusik, bacaan, media sosial, gaya hidup praktis, hedonis yang akhirnya menjadi gaya hidup yang tidak asing terjadi dikumpulan orang yang menyebut dirinya gereja.
Menialani kehidupan kekristenan menuntut komltmen yang benar-benar serlus dalam mengikutl Kristus. Komltrnen yang benar, bukanlah berdasarkan apa yang manusia kehendakl melainkan apa yang Tuhan kehendaki. Berkornitmen pada Tuhan berarti harus menyerahkan segala sesuatu dalam hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya. Bila kita masih hidup dengan mengikuti gaya hidup dunia, mari kita merestorasi hidup kita agar kembali pada komltmen awal untuk hidup sesuai kehendak-Nya.
GB. 28
Doa : (Tuhan Yesus, mampukan kami untuk menjaga kekudusan dan hidup sesuai kehendak-Mu) 🙏