GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Selasa, 10 September 2019 - Renungan Malam
MUSAR

Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya. Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku (ay.33-34).

Amsal 8 : 27-36
MINGGU XIII SES. PENTAKOSTA 
SELASA, 10 SEPTEMBER 2019
RENUNGAN MALAM
GB 48 : 1,2-Berdoa


Lebih baik seorang murid tak dapat berhitung, daripada ia tak disiplin saat mengantri," demikian prinsip pendidikan di salah satu negara maju di Asia. Dunia pendidikan di zaman ini membuat siswa hanya memperoleh pengetahuan dan kecerdasan intelektual, namun kurang memiliki kedisiplinan menjalani hidup dengan tertib dan moral yang baik.

Pengajaran hikmat bisa dlartikan sebagai "didikan" (bahasa Ibrani-nya ‘musar‘). 'Musar‘ bisa juga berarti koreksi, disiplin. ‘Musar‘ menyiratkan adanya penerapan hukuman bila perintah tidak ditaati. Kata "musar" diartikan sebagai disiplin moral yang memampukan seseorang untuk menertibkan hidupnya. Jadi "musar" adalah didikan yang bersifat mengoreksi, mendisiplinkan dan menertibkan kehidupan seseorang. Mendengarkan didikan berarti rnemperhatikan, menaati atau melakukan ajaran moral dari hikmat yang membuat hidup seseorang bijak dan berbahagia (ay.32-33). Orang yang mendengar dan menaati didikan disamakan dengan orang yang mendengarkan dan menaati perintah-perintah Allah. Orang itu disebut berbahagia karena mendapatkan kelimpahan hidup se}ati dari Tuhan
dan Dia berkenan kepadanya (ay.34-35). Sebaliknya, orang yang tidak mendapatkan hikmat, ia tidak saja merugikan dirinya, tapi juga merusak hidupnya sendiri serta mengalami maut (ay.36).

Saudaraku, orang percaya bukanlah orang yang hidupnya sembrono dan tanpa aturan. Juga bukan orang yang pandai dan cerdas. tapi tak bermoral dan tidak tertib hidupnya. Orang percaya adalah orang yang memiliki kedisplinan moral dan hidup tertib. Karenanya jadilah orang percaya yang berhikmat dan bersedia menerima didikan dari manusia, terutama dari Tuhan. Sesungguhnya didikan bertujuan untuk membahagiakanmu bukan menyakitimu. Pada awa|ya, didikan mungkin menyakitkan-mu, namun akhirnya akan membimbingmu untuk memperoleh kebahagiaan sejati sana hidup yang
berkenan bagi Tuhan.

GB 48 : 3,4
Doa : {Ya Allah, ajarlah kami dengan perintah-perintah-Mu, didiklah kami dengan peringatan-peringatan-Mu agar kami mengalami kebahagiaan yang sejati). 🙏

Kembali