Senin, 30 September 2019 - Renungan Malam
MAU BAHAGIA? IKLAS DAN BERTEKUNLAH
Karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan (11c}
MINGGU XVI SES. PENTAKOSTA
SENIN, 30 SEPTEMBER 2019
RENUNGAN MALAM
KJ.438 : 1-Berdoa
Orang yang tidak sabar dan tidak iklas menerima derita, biasanya mudah bersungut (alias ngomel atau menggeruru}. Seteiah itu, dengan sikap emosi mencari-cari orang yang menjadi penyebab ia menderita. Hm?, tentu saja sikap seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah penderitaannya; sebaliknya justru akan menambah kesulitan. Seharusnya ia tenang dan hanya fokus kepada penyelesaian masalah dan bukan menambah masalah. Dalam suratnya Yakobus menasihatkan mereka yang tidak mau iklas atau berlapang dada menerima kenyataan hidup miskin. Nnsihainya supaya mereka tidak bersungut-sungut dan mencari kesalahan diantara mereka. Sebab tindakan seperti itu bukan hanya akan menambah kesulitan tetapi akan mendatangkan hukuman
Tuhan. la sabagai Hakim tertinggi sangat mengetahui tindak-tanduk, bahkan pikiran yang ada pada setiap orang. Sekarang Dia sudah berdiri diambang pintu (9), siap untuk mengeksekusi orang-orang yang la tidak berkenan, yaitu yang hanya bisa bersungut dan mencari penyebab kesalahan pada orang Lain. Tetapi sebaliknya Tuhan akan menyayangi dengan penuh belas kasihan kepada setiap orang yang bersabar dan mengandalkan Dia. Kemiskinan, seperti apapun bentuknya tidak akan mengurangi perhatian Allah. Bahkan rancangan kesejahteraan-Nya bagi orang-orang percaya tidak akan pernah dapat digagalkan oleh siapapun dan oleh apapun, termasuk kemiskinan. Nasihatnya lagi, supaya mereka mau meneladani kesabaran, ketekunan dan ketaatan para nabi Tuhan. Mereka tekun bertahan dalam penderitaan karena melaksanakan perintah Tuhan dan kehidupan mereka tidak berakhir dengan sia-sia; sebab Tuhan memberikan yang terbaik kepada mereka. ltulah sebabnya mereka disebut sebagai orang yang berbahagia (10-11).
Setiap orang akan merasakan bahagia, bukan karena mereka bisa rnemiliki ini dan itu. Atau Karena status sosialnya yang dianggap mapan. Sekali lagi bukan Karena itu; melainkan jika ia mau iklas menerima dan tetap bertekun datarn Tuhan.
KJ.438 : 2
Doa : (Tuhan berilah Roh keikhlasan dan selalu mau bertekun, supaya kebahagiaan yang telah Engkau letakkan dalam hati senantiasa manyenangkan hidupku) 🙏