GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 2 Oktober 2019 - Renungan Malam
JANGAN BERLAKU LICIK DAN KEJI!

...mereka membeli dengan uang itu ....tempat pekuburan orang asing (ay. 7).

Matius 27 : 6-10
MINGGU XVI SES. PENTAKOSTA
RABU, 2 OKTOBER 2019
RENUNGAN MALAM
GB.261 : 1-Berdoa



Para imam kepala mengambii 30 keping uang perak yang diserahkan Yudas di Bait Allah. Mereka menyadari bahwa uang itu adalah uang darah; sebab telah digunakan dalam kaitan dengan penghukuman Yesus hingga mati dengan tubuh berlumuran darah. Uang darah itu haram hukumnya untuk disimpan dalam perbendaharaan bait Allah. Karena itu mereka berunding dan menyepakati untuk membelikan sebidang tanah. Tanah itu disebut tanah tukang priuk, karena tanah itu adalah tempat penampungan (sampah) dari priuk-priuk yang gagal dibuat atau rusak. Kemudian dia difungsikan sebagai tempat pekuburan para penjahat (= orang asing) yang ada diwilayah pelayanan mereka.

Sungguh licik dan keji perbuatan para imam kepala. Mereka merekayasa penghukuman dan kematian Yesus, tetapi tidak merasa melakukan perbuatan jahat. Bahkan dengan licik membeli sebidang tanah untuk makam para penjahat. Dengan begitu bisa muncul stigma bahwa agamawan pasti tidak pernah berbuat jahat; sebab itu, jika matipun tidak dimakamkan ditempat dan bersama orang jahat. Perbuatan jahat para imam kepaia itu meneguhkan apa yang dinubuatkan para nabi (ay. 9, 10).

Sebagai anak Tuhan, tentu kita tidak ingin berniat melakukan kejahatan; apa lagi sampai merugikan atau membuat orang menjadi celaka. Tetapi tanpa sadar atau dengan sadar, sebenarnya kita telah melakukan. Karena itu tak cukup kita hanya ingin berniat baik. Melainkan harus minta tuntunan Roh Kudus untuk bisa kendalikan diri; serta berani mencegah semua niat jahat yang dirancang siapapun terhadap sesamanya. Juga berani mengungkap semua bentuk rekayasa jahat. Biasanya rekayasa jahat seperti itu sukar tertangkap "kamera", karena ditutupi dengan cara dan bentuk kebaikan semu. Lebih sukar lagi untuk disingkap, karena yang melakukan kejahatan merasa bawa yang ia lakukan adalah untuk kebaikan, atau untuk maksud-maksud baik. . . (?)

GB.261 : 2
Doa : (Tuhan berikan kami hikmat untuk dapat melakukan yang baik dan keberanian untuk mencegah siapapun yang berniat jahat). 🙏

Kembali