GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Minggu, 13 Oktober 2019 - Renungan Pagi
TEKUN MENGASIHI TUHAN

dan kamu ini telah melihat segala yang dilakukan TUHAN, Allahmu, (ay.3)

Yosua 23 : 1-13
HARI MINGGU XVIII SES. PENTAKOSTA
MINGGU, 13 OKTOBER 2019 
Ibadah Syukur HUT Ke-9 Pelkat PKLU GPIB
RENUNGAN PAGI
KJ. 434 : 1-Berdoa


Pidato perpisahan disampaikan Yosua. Pidato yang berisikan pengajaran agar bangsa Israel bersungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Yosua sebagai pemimpin bangsa Israel, mengakui bahwa semua keberhasilan yang mereka raih dalam peperangan denganbangsa-bangsa Kanaan karena campur tangan Tuhan. Hanya Tuhan yang menjadi Panglima perang yang menjadikan bangsa Israelsebagai pemenang dalam setiap peperangan.

Yosua yang usianya semakin lanjut, mengingatkan dan mendorong bangsa Israel untuk semakin dekat dengan Tuhan dibandingkan dengan apapun. Mengapa pernyataan Yosua sedemikian kuat? Sebab Tuhan yang sudah berperang mengusir dan menghalau bangsa Kanaan yang besar dan kuat itu (ay.3,5,9). Penyertaan Tuhan sungguh luarbiasa sehingga satu orang Israel dapat mengalahkan seribu orang musuh (ay.10). Tuhan tidak pernah lalai menepati janji-Nya. Yosua mengingatkan bahaya kebinasaan yang kelak terjadi jika mereka bergaul terlalu bebas, kawin-mengawin serta menjadi penyembah berhala. Hidup bangsa Israel akan mengalami penderitaan yang luar biasa jika mereka tidak taat pada perintah Tuhan.

Seringkali kita berpikir bahwa kekudusan hidup tidak terkait dengan perilaku yang menyimpang dari kehendak Tuhan. Kita terbiasa dengan perkataan kotor dan perilaku agresif yang menyakiti sesama. Terlebih jika sudah termasuk warga usia lanjut, tingkah laku kita tidak mencerminkan teladan di tengah hiduppersekutuan. Sudah waktunya, kita bertobat dan membarui kehidupan rohani kita. Usia lanjut merupakan anugerah Tuhan yangtentu harus dibarengi dengan kehidupan yang sungguh mengasihiTuhan Yesus. Sangat membanggakan jika kaum usia lanjut menjadi contoh dalam kehidupan percaya yang bersemangat di dalamTuhan dan selalu tampil menjadi pendamai sefla pendoa syafaat bagi anak-anak dan semua anak cucu dari keluarga yang kita kasihi.

KJ.434 : 1 4
Doa : (Bapa, terimakasih untuk kasih-Nya yang tiada putusnya 🙏

Kembali