Kamis, 21 November 2019 - Renungan Malam
TAHU DIRI
"Semenjak Allah menciptakan dunia, sifat-sifat Allah yang tidak kelihatan, yaitu keadaan-Nya sebagai Allah dan kuasa-Nya yang abadi, sudah dapat dipahami oleh manusia melalui semua yang telah diciptakan". (ay. 23a. LAI. BIMK)
MINGGU XXIII SES PENTAKOSTA
KAMIS, 21 NOVEMBER 2019
RENUNGAN MALAM
GB.61 : 1,2-Berdoa
Kita pernah masuk dalam suatu rumah seorang yang sudah atau belum kita kenal. Sekilas mungkin kita sudah dapat membuat kesan sekaligus menilai pemiliknya. Misalkan seorang tamu pergi ke rumah orang yang belum terlalu dikenal. Rumahnya tampak kecil dan sederhana. Didalamnya terlihat hanya beberapa perabotan ruang tamu, tetapi ditata dengan simpel dan menawan.
Dengan pengaturan yang baik ruang tamu yang kecil menjadi rapih, bersih dan tidak terasa sempit. Terasa nyaman begitu duduk di ruang tamunya. Sungguh sebuah ruang tamu yang membe_ri kesan nyaman, adem dan menyenangkan. Dia telah menciptakan suasana ruang yang tidak membosankan. Apalagi kalau tuan rumahnya sungguh ramah. Dari situ sang tamu yang sudah melihat dan merasakan ruang tamunya bisa menilai, kira-kira sang pemiliknya pasti orang yang berjiwa seni, pembersih, rapih, kreatif, cerdas dalam mendesain ruang, serta menyukai suasana relaks. Setiap tamu yang datang merasa betah.
Tamu-tamu yang tahu diri pasti akan menghormati tuan rumahnya. Dengan demikian berusaha untuk tidak mengotori dan membuat berantakan ruang tamunya. Karena suasana ruang yang terkesan damai dan sejuk, maka secara sadar ia akan menjaga suasana tersebut. Sang tamu terkesan ikut menjaga keindahan ruangan dengan keindahan percakapannya.
Dari ilustrasi di atas, ternyata ruang tamu itu berhasil menyaksikan pemiliknya, seperti dunia menyaksikan Penciptanya. Semesta dengan keindahan hingga kedahsyatannya sudah dapat mengantar kita mengakui keagungan, kuasa dan kasih Allah yang dahsyat. Kerap di saat yang bersamaan kita memang tidak lupakan pengakuan itu, karena ternyata pengakuan itu tidak menjadikan kita takut dan menghormati Tuhan. Akibatnya tak sedikit bencana, yakni rusaknya relasi antarsesama sebagai muatan pahitnya murka.
GB.61 : 3,4
Doa: (Ya Roh Kudus, ajarilah aku menghormati-Mu dengan berlaku baik kepada sesama) 🙏