GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 27 November 2019 - Renungan Pagi
MENJADI ALAT TUHAN

“Tetapi perempuan itu telah memabawa dan menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: “Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka,” (ay. 4)

Yosua 2 : 1 – 7
MINGGU XXIV SES PENTAKOSTA
RABU, 27 NOVEMBER 2019
RENUNGAN PAGI
GB 120 : 1–Berdoa


Rahab seorang perempuan yang dalam pandangan sosial masyarakat sangat rendah karena disebut “seorang perempuan sundal.” Walaupun rendah dalam pandangan masyarakat, tetapi Rahab memiliki jiwa yang berani dan hati yang percaya. Rahab bersedia memberikan dirinya untuk dipakai Tuhan menolong orang Israel yang menjadi pengintai dengan menyembunyikan mereka di sotoh rumahnya. Sesungguhnya, tindakan Rahab sangat berisiko dengan akibat yang jika ketahuan, maka hukuman berat diterima sebab Rahab bersama keluarganya telah menjadi pengkhianat Negara. Memulai kegiatan di hari ini, apakah kita juga bersedia memberikan diri kita sebagai alat Tuhan? Terkadang sangat mudah untuk menyatakan bahwa ‘siap menjadi alat Tuhan’ tetapi hanya sampai pada ucapan, tidak pada tindakan karena ternyata sangat berat dan berisiko. Merenungkan kisah Rahab yang menjadi alat Tuhan, berarti: pertama, harus berani dan memiliki keteguhan hati. Kedua, bersedia berhadapan dengan tantangan. Ketiga, siap menerima risiko.

Kehidupan yang Tuhan anugerahkan kepada kita memberikan tanggung jawab untuk melakukan kebaikan, menolong sesama dalam kebenaran dan melaksankan perintah Tuhan. Kita tidak dapat tinggal diam atau mencari aman, tetapi harus bertindak dan tampil untuk menjadi alat Tuhan. Kita memulainya dari kehidupan keluarga, jika anak kita mendapatkan nilai jelek di sekolah, jangan hanya memarahi, tetapi menolongnya untuk dapat memahami pelajaran di sekolah, ini berarti kita bersedia mengorbankan waktu dan tenaga bagi anak kita. Kita bersedia menjadi pendamai bagi saudara yang sedang bertikai. Kita harus berani menyatakan kesalahan walau kita memiliki hubungan yang dekat, bahkan nantinya dimusuhi. Sekalipun berat, tetapi jika kita bersedia dan percaya kepada Tuhan, pasti Tuhan menolong dan melindungi kita sebagai alat-Nya.

GB 120 : 2
Doa: Tuhan, inilah aku, jadikan aku alatmu yang bersedia menerima risiko yang besar karena percaya akan pertolongan dan perlindungan-Mu. 🙏

Kembali