Senin, 9 Desember 2019 - Renungan Malam
KETIDAKPERCAYAAN KEPADA TUHAN
Kota yang penuh penindasan! kepada TUHAN ia tidak percaya.... (ay.1b,2b)
MINGGU ADVEN II
SENIN, 9 DESEMBER 2019
RENUNGAN MALAM
GB.18 : 1 -Berdoa
Sangat mengherankan bahwa para pemimpin rohani, nabi dan imam, di kota kudus Yerusalem justru tidak percaya kepada TU HAN (ay.2 dan 4 ). Kalau mereka pemimpin masyarakat atau kerajaan, hal itu bisa dibayangkan karena pengaruh-pengaruh pemerintahan duniawi (ay.3) seperti yang dialami juga di zaman kita. Bukankah Bait Suci ada di Yerusalem? Bukankah diyakini bahwa TUHAN ada di tempat itu? Justru yang kudus dinajiskan dan hukum Taurat diperkosamereka (ay.4b ). Perilaku umat TUHAN sudah tidak berbeda dengan perilaku bangsa-bangsa lain yang rusak dan lalim, atau singkatnya korup.
TUHAN masih saja sabar terhadap sikap umat-Nya dengan mengingatkan mereka pada hukum-Nya (ay.5) dan memperlihatkan mereka tindakan hukuman-Nya terhadap bangsa-bangsa yang tidak mengenal-Nya. Pemazmur menyatakan bahwa " TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia (Mzm.103: 8). Namun, ketika umat sama sekali tidak mengindahkan sikap TUHAN yang penuh kepedulian itu (ay.5b dan 7), Ia mengambil keputusan untuk melabrak umat-Nya itu dengan menggunakankekuatan bangsa-bangsa (ay.8).
Dalam pasal 3 terbaca bahwa TUHAN akan memulihkan keadaan umat-Nya yang disebut sisa Israel dan penduduk Yerusalem yang disebut puteri Sion (ay.20, 11-14). TUHAN sebagai Raja Israel telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atas mereka (ay.15), bahkan la akan "membawa pu|ang" umat-Nya yang telah dibuang ke negeri bangsa lain (ay 20 8; bd. Yer 13, 19b, 20 : 4b - 5). Melalui tangan raja-raja bangsa Iain (seperti raja Darius, Koresh, Artahsasta), Ia kembalikan sisa-sisa umat-Nya ke kota kudus itu. lkatan perjanjian TUHAN dengan umat-Nya itu kekal dan pada saat-Nya Ia akan menunjukan kuasa-Nya yang tidak ada taranya. Pemulihan secara menyeluruh diwujudkan-Nya melalui kedatangan Yesus Kristus, Sang Firman (Yoh 1 : 1, 4,17).
GB.18 : 4
Doa : (Arus dunia yang memukau, begitu kuat, ya Tuhan ! Para rohaniawan acapkali tidak tangguh, sehingga iman umat-Mu merosot. Sadarkan kami dan curahkan Roh-Mu, supaya iman kami kokoh) 🙏