GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Sabtu, 14 Desember 2019 - Renungan Malam
MERAIH KEADILAN DAN DAMAI SEJAHTERA

Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan (ay.7)

Mazmur 72 : 1-11
MINGGU ADVEN II
SABTU, 14 DESEMBER 2019
RENUNGAN MALAM
GB.345 : 1,2 -Berdoa


Pada empat ayat awal terlihat tatananyang diinginkan Allah, yakni hukum dan keadilan, sehingga terwujud "damai sejahtera" dan "kebenaran". Sudah sejak semula, umat-Nya diperhadapkan dengan Kesepuluh Firman sebagai ketataan yang ditetapkan Allah untuk hidup bersama dalam hubungan dengan Allah dan sesama manusia (Kel. 20 : 1 - 17; Ul. 5 : 1-22). Ringkasan kesepuluh Firman itu pula yang diingatkan Tuhan Yesus kepada seorang ahli Taurat untuk memperoleh "hidup kekal" (Luk. 10:25-28).

Berlandaskan hukum ilahi itu seorang raja harus dapat menegakkan dan mengembangkan kebenaran dan keadilan serta mewujudkan damai sejahtera (ay.3 dan 7). Bukan kepentingan dirinya, keluarganya atau kelompoknya yang diutamakan, tetapi seluruh rakyat di seluruh wilayah pemerintahannya. Penggubah syair menyebut "sampai ke ujung bumi" (ay.8b), khususnya kepedulian harus tertuju kepada "orang yang tertindas " dan "orang miskin" (ay.2b, 4). Orang yang menerima kuasa pemerintahan harus benar-benar bersih dan siap berkorban. Seorang pemimpin, khususnya yang diberi kepercayaan memimpin bangsa, lazim disebut "gembala".

Pemazmur menyebut TUHAN itu "gembala" (Mzm.23). Pemimpin sejati itulah Yesus Kristus yang menyatakan, " Akulah gembala yang balk. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya..."(Yoh.10 1 11)" Bukan kekuasaan yang disanjung dan dihormati, tetapi kesediaan untuk berkorban dan melayani, sehingga terwujud keadilan dan Damai Sejahtera di muka bumi! Yesaya menyebut Dia yang akan datang itu "Raja Damai", yang besar kekuasaannya dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan dalam kerajaannya. (Yes. 9 : 5b- 6b).

GB. 345 : 3
Doa : (Tuntun dengan kuasa Roh-Mu, pemimpin bangsa kami, ya Tuhan, agar keadilan, damai sejahtera dan persaudaraan tercipta di bumi Nusantara tercinta) 🙏

Kembali