Jumat, 27 Desember 2019 - Renungan Malam

MINGGU SESUDAH NATAL
JUMAT, 27 DESEMBER 2019
RENUNGAN MALAM
GB.150 : 1,4-Berdoa

Keramaian Natal tidak terlepas dari lampu-lampu hias yang menylaa terang di pghon Natal. Bahkan, ada juga yang menyebut pohon Natal sabagai Pohon Terang. Bukan hanya karena ada lampu hias yang terang, tatapi karena maknanya sebagai gambaran dari Dia yang datang sebagai manusia, "Allah yang adalah terang." Dida|am Dia sama Saka" tidak ada kegelapan (ay.5). Merayakan Nata| barani manyambut Sang Terang dan mempersilakan-Nya bertakhta di palungan hati kita.

Dengan demikian kita ada dalam persekutuan dengan Dia. Hidup barsekutu dangan-Nya menjadikan kita beroleh penyucian dari segala dosa oleh darah-Nya. Ia yang suci dan kudus, karena kasih-Nya, sedia datang ke da|am dunia dan sedia bersekutu dengankita yang bardosa. Begitulah seharusnya kasih-Nya kita hayati saat kita mamaknai Nata| di hari-hari berikutnya. Sang Terang itu datang ke dalam dunia menjumpai kita agar kita disucikan oleh darah-Nya kita yang di persekutukan dengan Sang Terang tidak sapantasnya tatap hidup dalam kegelapan. Terang pasti menghalau kegelapan juga kagelapan yang ada di dalam diri kita. Kegelapan membuat kita tidak melakukan kebenaran, sehingga persekutuan kita satu dengan yang lain kehilangan damai sejahtera.

Natal mengantar kita mengakhiri tahun ini untuk memasuki tahun yang baru. Biarkan Yesus Sang Terang menerangi jalan hidup dan hati kita Terang-Nya akan menghalau kegelapan hati kita; mambuat kita layak hidup dalam persekutuan dengan Dia dan dimampukan untuk hidup penuh damai sejahtera dalam persekutuan dengan sasanna. Dengan demikian sukacita dan kebahagiaan Natal terus benanjut dalam kehidupan kita kini dan selamanya.

KJ.424 : 1,2,4
Doa ; (Tuntunlah kami dengan Terang-Mu untuk menikmati damai sejahtera-Mu) 🙏