Rabu, 26 Februari 2020 - Renungan Malam

HARI RABU ABU
RABU, 26 FEBRUARI 2020
RENUNGAN MALAM
KJ.436 : 1-Berdoa

Pembaruan hidup anak-anak terang tidak hanya meneliti kendala-kendala internal, namun juga perlu waspada terhadap pengaruh lingkungan tempat mereka tinggal. Lingkungan eksternal juga sangat penting dan menentukan."Jangan kamu sesat," tulis Paulus,"pergau|an yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik" (1 Kor 15:33)." Sebab itujanganlah kamu berkawan dengan mereka" (ayat7). Sistem sosial sangat menentukan. Kita memang tidak dapat memilih di keluarga yang seperti apa kita akan lahir dan hidup di dalam dunia ini, atau memilih di tempat (budaya, suku, negara) dan keluarga yang bagaimana saya akan bertumbuh. Semua itu adalah sebuah realitas. Namun demikian kita masih dapat memilih bagaimana kemudian kita akan merespon, menilai, dan memilah segala sesuatu yang datang atau yang dihadapkan pada kita.

Kekristenan lahir dan bertum buh dalam lingkungan yang sama sekali tidak bersahabat, namun tidak punah. Mengapa? Coba cermati analogi ini. Manusia berbeda dengan ikan, tidak bisa hidup dalam air. Tetapi pada olah raga air yang disebut snorkeling manusia bisa menyelam berlama-lama di dalam air. Dengan cara menggigit snorkel, semacam pipa yang menghubungkannya dengan udara. Orang Kristen dapat tetap hidup di lingkungan yang tidak mendukung, selama ia "menggigit snorkel", selama ia terhubung dengan Kristus. Terhubung dengan Kristus membuat kita yang hanya debu dan abu semata, jadi mutiara yang berkilau. Berkilau di tengah-tengah suram dan gelapnya dunia yang mengitari hidup kita. Buah dari hidup yang terhubung dengan Kristus akan dirasakan oleh diri sendiri juga oleh siapa saja yang kitajumpai. Hal itu tak bisa dipungkiri atau dibuat-buat. Cinta Kristus buat hidup kita kuat. Selamat untuk menjadi terang yang hebat.

KJ.436 : 2
Doa : (Berilah kami hati yang bening, untuk dapat bijaksana menjalani hidup yang telah Engkau selamatkan. Kami debu namun jadi kesayangan-Mu. Bantulah kami tetap setia membawa terang-Mu) 🙏