GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Kamis, 27 Februari 2020 - Renungan Malam
PERKATAAN YANG MEMULIAKAN TUHAN

Berkata-katalah seorang kepada yang lain (ay.19).

Efesus 5 : 17-21
MINGGU VI SESUDAH EPIFANI
KAMIS, 27 FEBRUARI 2020
RENUNGAN MALAM
KJ.476 : 1,2-Berdoa


Bagian penutup pasal 5, Paulus menunjukkan perbedaan antar orang-orang yang menyembah berhala-berhala dengan orang yang hidup dalam persekutuan bersama Kristus. Pada orang-orang kelompok pertama, mereka mudah sekali jatuh dalam suatu pesta pora yang asusila. Welch seorang teolog pernah berkata: "Hendaklah kamu penuh dengan Roh". Maksud Welch adalah: "kita harus mengisi manusia dengan sesuatu." Orang-orang yang tidak mengenal Kristus biasanya merasa bahagia jika diisi dengan segala kenikmatan dunia, sedangkan orang-orang yang mengenal Kristus akan merasa bahagia jika hidupnya diisi atau dipenuhi/dikuasai oleh Roh Kudus.

Dari sini kita mendapat gambaran tentang kehidupan orang Kristen pada saat itu. Pertama, Gereja mula-mula adalah gereja yang menyanyi. Mereka menyanyikan mazmur, kidung pujian, dan nyanyian rohani. Kehidupan mereka yang penuh sukacita itu membuat mereka gemar menyanyi dan memuji Tuhan.

Kedua, Gereja mu|a-mula adalah gereja yang mengucap syukur. Secara spontan mereka mengucap syukur atas segala sesuatu yang mereka terima dalam hidup yang dijalani. Secara khusus Paulus menasihatkan jemaat, "berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani." Kita berbicara seorang kepada yang lain dengan berkata-kata. Jadi, Paulus menasihatkan jemaat agar mereka dalam hidup bersama saling melontarkan perkataan baik, yang membangun dan menguatkan. Bukan saling menjatuhkan, mencari-cari kesalahan, atau mempermalukan orang lain. Hidup dalam persekutuan jemaat berarti memakai kesempatan dan waktu untuk saling menopang dan meneguhkan. Dalam kebersamaan itu mereka memuliakan Allah melalui puji-pujian serta perilaku hidup yang benar. Sikap respek dan saling menghargai itu berlaku karena mereka menghormati Kristus. Kristus adalah dasar yang memungkinkan mereka menghargai martabat setiap orang.

KJ.467 : 3
Doa : (Tuhan, mampukanlah kami menjadikan mulut dan perkataan yang keluar darinya menjadi berkat dan kebaikan bagi sesama). 🙏

Kembali