Kamis, 27 Februari 2020 - Renungan Malam
PERKATAAN YANG MEMULIAKAN TUHAN
Berkata-katalah seorang kepada yang lain (ay.19).
MINGGU VI SESUDAH EPIFANI
KAMIS, 27 FEBRUARI 2020
RENUNGAN MALAM
KJ.476 : 1,2-Berdoa
Bagian penutup pasal 5, Paulus menunjukkan perbedaan antar orang-orang yang menyembah berhala-berhala dengan orang yang hidup dalam persekutuan bersama Kristus. Pada orang-orang kelompok pertama, mereka mudah sekali jatuh dalam suatu pesta pora yang asusila. Welch seorang teolog pernah berkata: "Hendaklah kamu penuh dengan Roh". Maksud Welch adalah: "kita harus mengisi manusia dengan sesuatu." Orang-orang yang tidak mengenal Kristus biasanya merasa bahagia jika diisi dengan segala kenikmatan dunia, sedangkan orang-orang yang mengenal Kristus akan merasa bahagia jika hidupnya diisi atau dipenuhi/dikuasai oleh Roh Kudus.
Dari sini kita mendapat gambaran tentang kehidupan orang Kristen pada saat itu. Pertama, Gereja mula-mula adalah gereja yang menyanyi. Mereka menyanyikan mazmur, kidung pujian, dan nyanyian rohani. Kehidupan mereka yang penuh sukacita itu membuat mereka gemar menyanyi dan memuji Tuhan.
Kedua, Gereja mu|a-mula adalah gereja yang mengucap syukur. Secara spontan mereka mengucap syukur atas segala sesuatu yang mereka terima dalam hidup yang dijalani. Secara khusus Paulus menasihatkan jemaat, "berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani." Kita berbicara seorang kepada yang lain dengan berkata-kata. Jadi, Paulus menasihatkan jemaat agar mereka dalam hidup bersama saling melontarkan perkataan baik, yang membangun dan menguatkan. Bukan saling menjatuhkan, mencari-cari kesalahan, atau mempermalukan orang lain. Hidup dalam persekutuan jemaat berarti memakai kesempatan dan waktu untuk saling menopang dan meneguhkan. Dalam kebersamaan itu mereka memuliakan Allah melalui puji-pujian serta perilaku hidup yang benar. Sikap respek dan saling menghargai itu berlaku karena mereka menghormati Kristus. Kristus adalah dasar yang memungkinkan mereka menghargai martabat setiap orang.
KJ.467 : 3
Doa : (Tuhan, mampukanlah kami menjadikan mulut dan perkataan yang keluar darinya menjadi berkat dan kebaikan bagi sesama). 🙏