Jumat, 28 Februari 2020 - Renungan Pagi
KASIH MENEMBUS BATAS
Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya (ay.33).
MINGGU VI SESUDAH EPIFANI
JUMAT, 28 FEBRUARI 2020
RENUNGAN PAGI
KJ.318 : 1-Berdoa
Seorang bapak tua gelisah di antrean tempat praktik dokter kemudian didekati perawat. "Bapak mau mengganti perban?" Iya, Mbak," sahutnya sambil melihatjam tangan. "Saya ingin menemani istri saya makan siang di panti jompo. Sudah lima tahun ini terakhir ini ia tidak mengenali saya lagi." "Sudah tidak kenal Bapak, kok, masih mau menemani?" kata perawat itu. Sambil menepuk punggung tangan si perawat, bapak itu berkata,"Betul, dia tidak mengenali saya, tetapi saya kan masih mengenalinya sebagai istri saya!" Cinta memang bukan sekadarfisik dan perasaan romatis. Cinta juga bukan sekadar pemahaman. Cinta adalah pengalaman; merasakan mencintai dan dicintai. Mungkin sang istri tidak mengenali suaminya lagi, tetapi mungkin ia "merasakan" kehadiran dan kesetiaan suaminya. ltulah kasih sejati. Kita menerima dan mencintai seseorang bukan hanya saat ia mengenali kita. Bukan hanya saat dia sadar, cantik, gagah, atau kaya. Kita mencintai karena kita sadar bahwa kita memang mencintainya, titik!
Rasul Paulus menandai kedalaman makna dalam relasi suami dan isteri dengan ungkapan, "Hai suami kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya, dan istri menghormati suami. Kasih yang menembus batas-batas ukuran manusia dan dunia. Kasih yang dibuktikan dengan pengorbanan, saling respek buat pasangan selalu merasa berharga, akan menjaga serta merawat relasi cinta kasih dalam rumah tangga. Bergegaslah menunjukkan cinta, jangan menunda, selagi waktu masih tersedia.
KJ.318 : 2
Doa : (Tuhan, bantulah kami agar tetap memandang kasih dan pengorbanan Kristus dalam menjaga dan merawat janji pernikahan dan cinta kasih dalam hidup berkeluarga). 🙏