Rabu, 4 Maret 2020 - Renungan Malam
MUJIZAT: NAZARET VS KAPERNAUM
"...sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya" (ay.24).
MINGGU VI PRAPASKAH .
RABU, 4 MARET 2020
RENUNGAN MALAM
KJ.40 : 1-Berdoa
Tuhan Yesus sesungguhnya identik dengan mujizat. Ia ibarat mata air penuh kuasa yang dapat mengalirkan mujizat atau perbuatan ajaib kapanpun dikehendaki-Nya. Nazaret sesungguhnya adalah sebuah kampung yang beruntung karena di situlah pribadi paling berkuasa di bumi tumbuh besar. Sayangnya, sikap tidak percaya dengan memandang renclah Iatar belakang Yesus mengakibatkan tidak banyak mujizat terjadi.
Lain halnya dengan Kapernaum (Galilea). la menjadi daerah yang paling banyak mengalami demonstrasi kuasa, mujizat yang dlbuat Yesus. Oleh kepercayaan mereka, Kapernaum dipenuhi oleh pelepasan kuasa Yesus. Banyak orang menerima mujizat yang tidak dapat diperoleh dari manusia manapun dl muka bumi. Untuk dapat mengalami mujizat dari Allah, penting bagi kita untuk memandang penuh hormat pada mereka yang diutus-Nya. Tidak ada satupun utusan-Nya yang tidak diurapi dan diberkati dengan perlengkapan kuasa-Nya. Allah beyrkenan menjumpai umat melalui hamba-hamba-Nya. Gagal menghormati pelayan-Nya, sama hal menolak pemberian kuasa-Nya bagi banyak kepentingan umat.
Dimana banyak terdapat penghormatan utusan-utusan-Nya, di situ karya kuasa Allah tertorehkan. Perhatikanlah para "pemarah" dalam Rumah lbadah dan terhadap hamba-Nya (ay 28). Mereka membuat Yesus pergi dan bukan meminta mujizat-Nya (ay.29). Rasa hormat kepada Allah dapat clilihat dari rasa hormat yang ditujukan pada ham ba-Nya. lni biasa disebut kuasa pen/lvalian atau perwakilan. Allah mewakilkan pemenuhan kuasa-Nya lewat utusan yang diurapi-Nya.
KJ.40 : 4
Doa : (Kukuhkanlah iman percaya kami Ya Allah). 🙏