Senin, 23 Maret 2020 - Renungan Pagi
BERHENTILAH BERSETERU
Janganlah memandang rendah saudaramu, pada hari kemalangannya, dan janganlah bersukacita atas keturunan Yehuda pada hari kebinasaannya; dan janganlah membual pada hari kesusahannya. (ay.12).
MINGGU III PRAPASKAH
SENIN, 23 MARET 2020
RENUNGAN PAGI
KJ 355 : 1&3-Berdoa
Potong di kuku, rasa di daging. " Persaudaraan yang kokoh adalah persaudaraan yang penuh dengan empati dan peduli, sehingga baik penderitaan maupun kebahagiaan sama-sama mempererat ikatan batin dan persekutuan. Demikianlah arti peribahasa dari Maluku ini. Penderitaan justru menjadi kesempatan bagi setiap orang untuk saling memberi perhatian, dukungan dan bantuan yang dibutuhkan. Dengan begitu, maka seseorang tidak akan merasa
sendirian ketika menghadapi penderitaan.
Akan tetapi prinsip demikian tampaknya sudah lama tidak berlaku dalam persaudaraan Edom (keturunan Esau) dan Israel (keturunan Yakub). Konflik keduanya terus memanas dan berlangsung bertahun-tahun lamanya. Edom pernah menolak Israel melewati wilayah mereka (Bil. 20:14-21). Penolakan ini pun dibalas oleh raja Daud ketika ia memerintah sebagai raja (2Sam. 8:13-14). Namun, keadaan berbalik ketika Edom berhasil memberontak pada masa pemerintahan Yoram, raja Yehuda (2 Raj. 8:20-22).
Kltab Obaja menuturkan bahwa Edom membiarkan lsrael ditindas oleh bangsa-bangsa sekitarnya. Mereka bahkan bermegah karena berhasil menguasai sebagian wilayah Israel (Esdras 4:50) lalu menganggap diri mereka unggul dan tak terkalahkan. Sikap Edom tersebut dibenci oleh Allah dan merupakan pemberontakan kepada-Nya. Obaja pun memperingatkan Edom mereka agar tidak lupa diri, sebab Allah sanggup merendahkan dan menghukum mereka (ay. 4).
Persaudaraan yang rukun sungguh mendatangkan berkat. Tetapi perseteruan hanya menghancurkan siapapun yang melakukannya. Firman Tuhan hari ini memperingatkan kita agar berhenti saling menyakiti seorang terhadap yang lain, serta hidup dalam kaslh dan damai di tengah perbedaan. Sebab, perseteruan adalah pemberontakan terhadap kuasa Allah yang telah merahmati setiap orang dengan kasih-Nya. Janganlah kiranya kita diperhitungkan Tuhan sebagai orang yang memberontak di hadapan-Nya, supaya murka-Nya tidak menimpa kita.
KJ. 434 : 1,2
Doa : (Mampukanlah kami untuk saling mengasihi sebagai saudara, ya Tuhan) 🙏