Minggu, 5 April 2020 - Renungan Pagi
KASIH SEJATI
“Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kami akan diampuni.†(ay 37)
MINGGU I PRAPASKAH
MINGGU, 5 APRIL 2020
RENUNGAN PAGI
GB 117 : 1, 3–Berdoa
Kasih merupakan ajaran utama kekristenan. Ada kasih kepda Tuhan. Ada kasih kepda sesama. Kita menyatakan kasih kepada Tuhan dengan cara mengashi sesama. Kasih kepada sesama dilakukan sebagai wujud cinta kasih kita kepada Tuhan. Karenanya, segala sesuatu yang kita lakukan untuk sesama harus dilakukan dengan kerendahan dan ketulusan hati sebagai cerminan kasih sejati yang telah diterima dari Tuhan Yesus.
Kita adalah manusia yang berdoa sehingga sebbenarnya kita layak untuk dihakimi dan dihukum. Tetapi Tuhan Yesus bukannya menjadi Hakim bagi kita malah menjadi Pembela. Dengan pengorbanan-Nya di kayu salib Ia menebus kita dari segala dosa. Kita tidak jadi dihukum. Bahkan dalam iman kepadaNya Ia memberi jaminan keselamatan dan kehidupan kekal. Di minggu prapaskah yang terakhir ini kita menghayati kasihNya yang besar itu. Kasih yang sejati. Kasih sejati tidak tertuju kepada diri sendiri tetapi mengarah keluar. Itu berarti kesediaan untuk selalu memberi. Bukan hanya dalam bentuk materi tetapi juga yang non materi. Memberi maaf, memberi waktu, memberi telinga (kesediaan untuk mendengar keluh kesah seseorang, dll).
Kasih sejati yang diajarkan dan dipraktekkan Tuhan Yesus harus menjadi pedoman hidup kita. Karena itulah firman Tuhan mengajarkan untuk tidak menghakimi dan menghukum karena Tuhan Yesus juga tidak menghakkimi dan menghukum kita. Ia yang kudus, suci dan mulia tidak menghakimi dan menghukum kita. Sebagai orang berdosa, masakan kita dapat menghakimi dan menghukum orang lain? Itulah yang dinyatakan pada ayat 41, “Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?”. Para sidi baru dan kita semua diminta untuk mengarahkan hati guna mengambil bagia dalam sakramen perjamuan Jumat Agung. Di dalamnya kita menghayati Kasih Sejati dan diminta untuk melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
GB 117 : 7
Doa: Tuhan Yesus, mampukanlah kami mengampuni sesama kami dan tuntunlah kami agar tidak menjadi hakim atas sesama kami. Amin. 🙏