Sabtu, 9 Mei 2020 - Renungan Pagi
HIDUP DALAM PERDAMAIAN
“Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu dihadapan Tuhan, sehingga ia menerima pengampunan atas perkara apapuun yang diperbuatnya sehingga ia bersalah.†(ay 7)
MINGGU IV SESUDAH PASKAH
SABTU, 9 MEI 2020
RENUNGAN PAGI
GB 126 : 1 – Berdoa
Hidup damai dengan Tuhan dan sesama adalah impian atau dambaan semua orang tanpa terkecuali. Ketika seseorang melakukan kesalahan, maka damai sejahterapun akan lenyap dalam kehidupannya. Supaya damai sejahtera itu kembali hadir, maka orang itu harus memohon pengampunan dari Tuhan Allah, dengan kesiapan untuk menanggung konsekuensi dari perbuatannya.
Ketika seseorang berbuat salah, tindakan paling mudah adalah memohon ampun kepada Tuhan, lalu menganggap masalahnya selesai. Ternyata hal tersebut belum optimal, karena permohonan ampun perlu dibarengi dengan sikap dan tindakan yang menyatakan bahwa orang tesebut sungguh-sungguh menyadari kesalahan itu dan siap menanggung konsekuensinya. Hal tersebut harus nampak dari perbuatan yang menunjukkan kesediaan untuk bertanggung jawab secara pribadi maupun social terhadap Tuhan dan sesama yang dirugikan. Jika ada barang yang menjadi objek perselisihan, Tuhan menuntut bukan saja barang itu dikembalikan, melainkan juga ada bukti penyesalan berupa pembauuaran denda (ay 5).
Hubungan dengan Tuhan tidaklah terlepas dari hubungan kita dengan sesama. Tuhan tidaklah terlepas dari hubungan kita dengan sesama. Saat dosa hadir dan membuat hubungan tersebut menjadi rusak, Kristus Yesus berkenan menjadi pendamai kita. Melalui penebusanNya di atas kayu salib, hubungan kita dengan Allah Bapa dan sesama menjadi pulih dan damai sejahtera Allahpun kembali hadir. Sebagai makhluk social, kualitas hubungan dengan Tuhan sangat memengaruhi hubungan kita dengan sesama. Kitab Imamat yang berbicara tentang kekudusan hidup mengingatkan bahwa Tuhan memanggil kita untuk hidup berbeda dari orang dunia. Kita menjadi saksi-saksiNya yang Ia tempatkan di tengah-tengah dunia ini. Kesaksian hidup sebagai umat kesayangan Allah baru nampak, hanya apabila kita berada dalam damai sejahtera Allah dengan sesama. Selamat berdamai sejahtera!
GB 126 : 2
Doa: Tolong ajar kami ya Tuhan, untuk mau hidup damai dengan Allah Bapa, diri sendiri dan sesama. Amin. 🙏