Senin, 11 Mei 2020 - Renungan Pagi

MINGGU V SESUDNI PASKAH
SENIN, 11 MEI 2020
RENUNGAN PAGI
KJ. 322 : 2-Berdoa

Meski kondisi tubuh saat ini mungkin sedang lemah ataupun sehat, entah kita sudah purnakarya atau masih aktif, apapun kegiatan di rumah maupun di luar rumah, masing-masing ada dengan aktivitas dan tanggung jawabnya. Hidup melakoni berbagai aktivitas. walau mungkin dengan kondisi tubuh lemah. tetap harus bisa berarti. Hidup yang berarti adalah yang memuliakan Tuhan dengan tubuhnya. Hidup yang berarti adalah juga yang menjalani aktivitasnya dalam ungkapan hidup yang beribadah. Aktivitas yang dimaksud adalah yang merayakan kasih setia-Nya (bd. Mzm.63:4; 10-4:33; 146:2).

Seperti pemazmur yang hidup karena kasih-Nya, demikian keyakinan Paulus. bahwa saat ini kita hidup kembali semata-mata karena rahmat Allah yang telah membersihkan kita dari segala dosa (ay.11). Rahmat penyucian yang agung telah menjadikan tubuh kita hidup kembali {ay.14) sehingga dapat menjadi satu dengan Allah yang suci (ay.15).

Adanya anugerah penyucian itu, kini kita pun menyatukan diri dalam hati atau secara rohani dengan Tuhan Yesus (ay.17). Kelayakan untuk menjadi satu dengan tubuh-Nya adalah anugerah yang sangat mulia. Orang Korintus mengira kalau perbuatan cabul itu tidak salah karena yang berbuat itu tubuhnya sendiri dan tidak merugikan orang lain. Tidak demikian bagi Paulus dalam penegasan kesatuan tubuh Kristus di sini. "Tubuh Kristus" dalam ay. 15 berbicara tentang tubuh secara perorangan sebagai anggota tubuh Kristus, berbeda dengan psl. 12:12-27, yang berbicara tentang tubuh Kristus dalam konteks kesatuan dan perpecahan dalam jemaat.

Kini, dalam keyakinan hidup kita bagian dari tubuh-Nya yang suci, kiranya kita Iebih bersedia mendengar bimbingan Roh Kudus. Ia mengarahkan kita untuk beraktivitas dalam kesadaran bahwa hidup kita saat ini telah melekat dan menjadi satu dengan Allah.

KJ. 414
Doa : (Ya Roh Kudus. samoga aktivitas kami mengungkapkan kasatuan diri kami dangan tubuh-Mu yang suci. Amin). 🙏