GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 13 Mei 2020 - Renungan Malam
BERDAMAI

... seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya... Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya." (ay.10,11).

1 Korintus 7 : 10-11
MINGGU V SESUDAH PASKAH
RABU, 13 MEI 2020
RENUNGAN MALAM
KJ. 452 : 1,2-Berdoa


Nasihat lebih lanjut untuk konteks perkawinan jemaat di Korintus adalah soal perceraian. Kalau pada beberapa nasihat lainnnya, Paulus memakai kata yang lunak, yaitu "...menganjurkan", di sini, dengan lebih tegas ia memakai kata, "aku perintahkan." Paulus mengulang ajaran Yesus dengan memberi pernyataan yang keras. Kerasnya penegasan Paulus karena larangan bercerai adalah perintah Yesus. Paulus mewanti-wanti jemaat agar perceraian jangan sampai terjadi. Paulus sudah menjelaskan sikap iman tentang eratnya hubungan suami-isteri dalam perkawinan yang bertolak dari Kejadian 2:24 dan metafor (perumpamaan) melalui kesatuan dalam tubuh Kristus. Dengan merujuk pada kesatuan tubuh Kristus, bagaimana mungkin tubuh Kristus diceraikan oleh keinginan Kristus atau keinginan anggota tubuhnya sendiri.

Perkawinan berawal dari dua anak manusia (laki-laki dan perernpuan). yang semula adalah orang Iain terhadap masing-masing, bertumbuh menjadi pribadi yang terbentuk oieh banyak latar belakang. Lalu dalam waktu yang tidak lama, keduanya saling menyatakan kehendak untuk hidup bersama dalam suatu ikatan perkawinan. Selanjutnya, bahkan sepanjang hidup dalam perkawian, satu sama lain akan makin saling mengenal dan tidak berhenti belajar memahami kepribadian pasangannya.

Proses ini akan menempatkan suami-isteri pada perkawinan yang seakan selalu baru sekalipun persoaian hidup mulai bermunculan. Rasa cinta di antara suami-isteri memungkinkan tumbuhnya rasa damai yang membuahkan kemampuan untuk menerima pasangannya sehingga kalaupun perceraian terjadi, mereka dapat diarahkan untuk berdamai. Hal berdamai yang dimaksud merupakan cara suami-isteri merespon cara Allah membuat manusia berbaik kembali dengan diri-Nya o!eh Kristus tanpa menuntut kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Allah yang menjadi penentu dalam pemulihan ciptaan, seharusnya menjadi refleksi bagi setiap pihak untuk mengupayakan rujuk (bnd. Roma 12:18).

KJ.365b : 6
Doa : (Ya Roh Kudus, tolonglah kami untuk dapat sabar dan bertekun membangun keutuhan serta kebahagiaan perkawinaan. Amin), 🙏

Kembali