GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Sabtu, 30 Mei 2020 - Renungan Pagi
MENODAI PERJAMUAN TUHAN

Yang minum anggur dari bokor, dan barurap dengan minyak paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf. (ay.6).

Amos 6 : 6-9
MINGGU PEMULIAAN YESUS KRISTUS
SABTU. 30 MEI 2020
RENUNGAN PAGI
GB 300:1 -Berdoa


Gereja-gereja sering memoles tata cara ibadahnya agar menarik warga. Upaya seperti ini tentu merupakan usaha yang baik. Agar selera warga diperhatikan. Kita datang menlkmatinya dan terpuaskan. Namun kecenderungan seperti ini hanya merupakan kepuaan sesaat. Begitulah Nabl Amos mengkritik ibadah Israel di Bethel. lbadah perjamuan Tuhan yang telah ditetapkan sesuai Taurat, dikemas sebagai pesta untuk pembesar. Kemasannya meniru agama Kanaan. Mereka makan perjamuan sambil menari dan berjingkrak Amos menyerukan, menyeberanglah ke Kaine, Hamat dan Gat.

Lihatlah kehancuran ibadah yang riuh rendah. Perjamuan mereka dengan sorak sorai telah hilang lenyap. Janganlah meniru ibadah perjamuan seperti itu. Para pernimpin telah mengubah perjamuan Tuhan menjadi pesta untuk memuaskan seleranya. Situasi ekonomi yang membaik membuat mereka hidup daiam kemewahan. Mereka makan perjamuan dengan berbaring di tempat tidur dari gading. Duduk berjuntai di ranjang, dengan sukacita makan daging anak domba yang empuk. Diiringi dengan nyanyian dan tarian yang menghibur sambil minum anggur dan kepala berurap minyak. Tuhan tidak menginginkan ibadah seperti itu!.

Kita diingatkan bahwa ibadah merupakan perjumpaan kita dengan Tuhan. Allah hadir dalam kekudusan-Nya menyapa kita. Kita menghadap Allah bukan dengan membanggakan diri tetapi dengan rendah hati dan mengaku dosa. Perjamuan kita adalah mengenang dan mengalami penderitaan Yesus. Allah rela mati untuk kita yang berdosa. Ia mengasihi, mengampuni dan memperlengkapi kita untuk berbuat adil dan mengasihi sesama.

GB 300 : 2
Doa : (Tuhan, ajarlah kami untuk beribadah dengan benar sesuai kehendak-Mu. Amin). 🙏

Kembali