GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Selasa, 9 Juni 2020 - Renungan Pagi
RUBUHKAN TEMBOK PEMISAH

Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, (ay 14)

Efesus 2 : 11-18
MINGGU TRINITAS
SELASA, 9 JUNI 2020
RENUNGAN PAGI
KJ.254 : 1,2-Berdoa


Dalam serial Kung Fu berjudul Pedang Pembunuh Naga, dikisahkan tentang seorang pendekar, bernama Zhang Wuji. Ia berusaha mendamaikan para pendekar yang bertikai. Zhang Wuji mampu menyatukan para pendekar yang saling bermusuhan. Ia berusaha mengubah cara berpikir para pendekar yang menilai seseorang bukan dari benar/salah perilakunya, tapi dari lebel baik dan jahat yang sudah diberikan kepada sebuah perguruan. Ia ingin para pendekar mengubah cara berpikir supaya mereka dapat hidup damai satu dengan yang lain.

Paulus melalui teks ini juga berbicara tentang peran Yesus Kristus dalam mendamaikan orang-orang percaya yang bersunat dan tidak. Inti pesan Paulus adalah Kristus telah menghilangkan perseteruan dan mendamaikan keduanya melalui kematian-Nya. Pendamaian oleh Kristus membuat mereka bisa beribadah bersama-sama kepada Bapa (ay.18). Untuk itu mereka diminta sungguh-sungguh menjadi manusia baru (ay.14,15). Ciri manusia baru adalah tidak membangun kembali tembok yang memisahkan kedua pihak. Karena tembok tidak ada lagi, mereka bisa hidup saling berdampingan. Bisa hidup berdampingan berarti mau saling menerima perbedaan di antara satu dengan yang lain dan berusaha mewujudkan damai sejahtera dalam kebersamaan (ay.17). Pihak yang satu tidak boIeh melihat golongan yang lain lebih buruk dan dirinya.

Pesan Paulus ini mengingatkan orang percaya, khususnya warga GPIB untuk bisa membangun hidup damai bersama semua yang di sekitarnya. Jadi, setiap orang percaya harus mengetahui tembok-tembok pemisahnya, tahu hal-hal yang membuat mereka tidak bisa hidup damai dengan yang ada di sekitarnya. Tembok pemisah itu dapat dibuat oleh siapa saja. Namun demikian, tembok -tembok ini harus diruntuhkan agar permusuhan tidak dipertahankan, sebaliknya mempertahankan damai sejahtera.

KJ.254 : 3,4
Doa : (Ya Tuhan, tolong mampukan kami menjadi pendamai dalam hidup ini, agar tembok pemisah itu rubuh. Amin). 🙏

Kembali