GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Selasa, 9 Juni 2020 - Renungan Malam
SOLIDARITAS DALAM MEMBANGUN BANGSA

... kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, (ay 19)

Efesus 2 : 19-22
MINGGU TRINITAS
SELASA, 9 JUNI 2020
RENUNGAN MALAM
KJ.255 : 1,2-Berdoa


Bangsa Indonesia lerdiri dari beragam suku. Masyarakat kadang suka membedakan suku-suku yang ada, baik yang asli maupun pendatang, Pembedaan ini kadang cenderung menimbulkan masalah SARA. Kelompok yang satu membedakan dirinya dari yang lain. Penduduk dengan lalar belakang etnis tertentu dianggap bukan sungguh-sungguh bagian dari bangsa ini. Karena itu hujatan dan sindiran sering ditujukan kepada mereka. Situasi ini dapat memperlemah kehidupan bersama sebagai bangsa.

Dalam ayat-ayat sebelumnya Paulus sudah mengingatkan jemaat Efesus agar jangan sampai terjadi lagi perselisihan di antara mereka. Untuk itu tidak boleh ada yang melihat dirinya sebagai "penduduk asli" dan menganggap yang lain hanya sebagai pendatang atau orang asing (ay.19). Cara berpikir ini membuat mereka akan sulit menyatu dan membentuk sebuah bangunan yang rapi tersusun menjadl bait Allah (ay.21). Prinsip yang harus dipegang adalah "kita ini kawan sewarga". Kita ini adalah keluarga Allah (ay.19). Dengan menggunakan istilah keluarga, Paulus ingin agar ada hubungan yang lebih erat di antara orang percaya. Relasi antara anggota keluarga tentu lebih erat dibanding hubungan antar warga sebuah masyarakat. Bila semua orang percaya memegang prinsip ini. maka mereka bisa bertumbuh bersama menjadi bait Allah. menjadi tempat kediaman Allah (ay.21,22).

Nasihat Paulus ini mengingatkan warga GPIB untuk lebih berperan dalam membangun relasi-relasi yang lebih harmonis di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Setiap pola pikir yang hanya membedakan satu dengan yang lain dan memperbesar jarak di anlara warga masyarakat harus disingkirkan. Hanya dengan membina relasi yang harmonis dengan ikatan yang erat di antara warga masyarakat, anak-anak bangsa ini, maka kita dapat bersama-sama membangun negara Indonesa menjadi lebih baik sesuai kehendak Tuhan.

KJ.255 : 3
Doa : (Kristus, Sang Pemersatu, tolong mampukan kami membangun relasi yang harmonis dalam kehidupan berbangsa. Amin). 🙏

Kembali