Sabtu, 13 Juni 2020 - Renungan Pagi

MINGGU TRINITAS
SABTU, 13 JUNI 2020
RENUNGAN PAGI
KJ 439 : 1,2,3-Berdoa

Alinea pertama Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 mengatakan bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Kesadaran ini membuat bangsa Indonesia berjuang membebaskan dirinya dari penjajahan Belanda. Sebagai bangsa, kita sadar bahwa jika kita tidak merdeka maka tidak bisa menikmati kekayaan yang telah Tuhan anugerahkan.

Penjajahlah yang akan terus menikmati kekayaan kita. Paulus dalam bacaan pagi ini juga berbicara tentang pentingnya hidup sebagai orang merdeka. Paulus menghubungkan hidup sebagai orang merdeka ini dengan posisi sebagai ahli waris.

Pertama, orang merdeka tidak lagi terikat pada hukum Taurat. Mereka melihat masa depannya tidak ditentukan oleh Hukum Taurat. Namun demikian, dengan usaha sendiri orang tidak bisa sungguh-sungguh merdeka. Karena itu Allah mengutus Yesus Kristus, anak-Nya untuk memerdekan manusia (ay.4,S). Kedua, menjadi orang merdeka berarti menjadi anak. Anak di sini adalah orang yang sudah dewasa, bukan di bawah umur. Karena anak yang merdeka dan sudah dewasa. memiliki hak sebagai ahli waris atas warisan yaitu keselamatan yang dianugerahkan Allah kepadanya.

Seperti pesan Pautus, karya Kristus hanya bisa menjadi bagian hidup kita jika ada kesungguhan diri yang mau dimerdekakan oleh kuasa Kristus. Berkat yang disediakan Tuhan dapat dinikmati jika setiap orang tidak membiarkan kuasa lain yang mengontrol hidupnya. Kuasa itu bisa kedudukan, kekayaan, pangkat, jabatan, status sosial, dll. Masih banyak orang Kristen yang mengandalkan kuasa-kuasa ini. Karena itu pesan Paulus mendorong kita juga untuk terus mengingatkan saudara-saudara seiman agar sungguh-sungguh merdekad an mengambil bagian serta menerima janji berkat Tuhan bagi mereka.

KJ 439 : 4
Doa : (Ya Tuhan, tolonglah kami untuk sungguh-sungguh merdeka di dalam iman kepadaMu. Amin). 🙏